Reza Rahardian Prihatin Intoleransi dalam Masyarakat Indonesia

Oleh : Herry Barus | Minggu, 02 Juli 2017 - 03:58 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Aktor Reza Rahadian mengaku prihatin atas intoleransi yang timbul dalam masyarakat Indonesia, terutama selama Pilkada DKI Jakarta, September 2016 hingga April 2017.

Dalam salah satu dialog panel Kongres Diaspora Indonesia ke-4 yang membahas tentang "Peran Diaspora Menyebarkan Toleransi dan Kerukunan Beragama di Pentas Dunia" di Jakarta, Sabtu (1/7/2017) aktor 30 tahun itu mengungkapkan situasi politik dapat secara kuat memicu kerenggangan hubungan antarumat beragama termasuk di Indonesia.

"Saya yakin topik toleransi dan Pancasila tidak akan sefenomenal sekarang pembahasannya kalau tidak ada pilkada, saat Pak Anies dan Pak Ahok bertemu," kata Reza.

Isu agama memang mewarnai kompetisi Pilkada DKI antara pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, yang berujung pada vonis dua tahun penjara terhadap Ahok pada Mei lalu.

Menurut Reza, pemberitaan media juga menjadi salah satu faktor munculnya kecemasan dalam masyarakat sehingga menyulitkan masyarakat melihat persoalan dasar yang sebenarnya terjadi di republik ini.

Kurangnya rasionalitas seseorang dalam melihat sebuah persoalan, ditambah isu agama yang sangat sensitif, menyebabkan seseorang cenderung memihak pada golongan orang-orang yang sama keyakinannya.

Padahal, menurut pemeran BJ Habibie dalam film "Rudy Habibie" itu, perbedaan merupakan sesuatu yang mutlak. Kelompok tertentu tidak boleh menggunakan kekerasan untuk membenarkan istilah agama masing-masing.

"Kalau ada rencana untuk menyeragamkan yang berbeda itu salah menurut saya. Kita harus 'grow up', bahwa interpretasi terhadap pemahaman keagamaan perlu disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi saat ini," tutur Reza.

Selain peran masyarakat untuk membangun toleransi dan kerukunan antaragama, ia juga meminta pemegang kekuasaan untuk berani mengambil sikap netral dan tidak berpihak pada kelompok-kelompok intoleran.