Hyoshii Farm Bantu Petani Indonesia Optimalkan Panen dan Penjualan Stroberi Premium dari Kebun Lokal

Oleh : Hariyanto | Jumat, 16 September 2022 - 09:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta — Hyoshii Farm, perusahan baru yang bergerak di industri buah-buahan bekerja sama dengan petani domestik di bidang agribisnis stroberi menawarkan dukungan secara menyeluruh mulai dari penyempurnaan proses produksi, nilai keekonomian, pengemasan, hingga pendekatan konsumen.

Hatsu Hana, hasil panen satu-tanaman-satu-stroberi yang unik dan perdana dari Hyoshii Farm sukses dilelang di Rp 10.000.000 untuk satu kotak berisi sembilan. Perusahaan bekerja sama erat dengan kebun lokal di Lembang, Jawa Barat, dan memiliki jalur distribusi ke berbagai supermarket premium.

“Hyoshii Farm adalah kebun lokal dengan impian besar, dan target utama kami adalah untuk membantu petani Indonesia memroduksi buah-buahan premium berkualitas terbaik untuk dinikmati orang Indonesia di pasar-pasar terdekat setiap hari,” ucap James Rayawan, CEO dan cofounder Hyoshii Farm yang dikutip INDUSTRY.co.id, Jumat (16/9/2022).

“Seperti dilihat dari Hatsu Hana, stroberi 30 gram per buah hasil panen perdana kami telah menyedot perhatian masyarakat, dan kami berkomitmen untuk menjaga kualitas tinggi sedemikian untuk buah-buahan yang nantinya akan dinikmati semakin banyak pecinta buah di Indonesia” imbuhnya

Hyoshii Farm hadir dengan misi menyempurnakan rasa dan tampilan buah lokal, agar orang Indonesia tak melulu impor buah premium. Perusahaan ingin bisnis terjaga di rantai lokal, dan membantu para petani menyuburkan agribisnisnya.

Hyoshii Farm melihat pasar memiliki persepsi bahwa buah lokal itu berkualitas rendah, hal ini karena adanya berbagai tantangan kurangnya kualitas benih/ batang bawah, wawasan teknik berkebun yang tepat, teknologi pascapanen, dan branding yang kurang maksimal.

Dengan memperkenalkan teknologi pengembangan batang bawah, serta teknologi perkebunan dan pascapanen eksklusif, Hyoshii Farm membantu petani meningkatkan nilai jual dan mengurangi kerugian panen. Menurut James Rayawan, rata-rata 20-30% panen buah dibuang karena membusuk. Pengurangan jumlah buah busuk adalah salah satu fokus utama dari yang ditawarkan perusahaannya.

Dalam 12 bulan ke depan, James menargetkan Hyoshii Farm untuk meningkatkan produksi sebanyak 5-10 kali lipat dan melanjutkan ekspansi kebun di Lembang sembari memastikan para pelanggan bisa mendapatkan buah beri Hyoshii kapanpun mereka mau. Ia juga akan menambah jaringan di 20-30 toko dan supermarket di Jakarta, Bandung, dan Surabaya, serta melakukan pendekatan kolaboratif dengan restoran dan took roti premium agar menggunakan stroberi lokal-premium miliknya.

Secara internal, Hyoshii Farm memfokuskan tim R&D untuk mengembangkan batang bawah terbaik bagi para petani stroberi yang ditanam outdoor, dan batang bawah eksklusifnya siap didistribusikan dalam waktu dekat.

Ada dua teknologi tambahan yang sedang dikembangkan, yakni komposisi pupuk dan teknik berkebun untuk meningkatkan kemanisan, kualitas, dan rasa, serta teknologi bilik penghilang bakteri yang mampun membunuh bakteri pada kulit buah-buahan sehingga mengurangi kebusukan, memperpanjang umur buah, serta memadatkan tekstur buah.

Para konsumen juga bisa menantikan adanya pengembangan varian stroberi putih (atau pink) yang lebih manis dari Hatsu Hana, di mana sampai saat ini dianggap mustahil untuk bisa tumbuh di Indonesia.

Hyoshii Farm juga mengembangkan pasar D2C (direct to consumer), mulai dari membuat armada transportasi cold chain secara mandiri, hingga merekrut mitra online commerce dan mitra logistik pihak ketiga agar bisa melayani pelanggan lebih cepat lagi.

Saat ini perusahaan bekerja sama erat dengan petani lokal di Lembang, Jawa Barat, dan sudah memperkenalkan benih serta teknologi eksklusif perusahaan untuk meningkatkan hasil panen serta harga jual. Kolaborasi ini bertujuan untuk menyempurnakan rasa dan tampilan buah lokal agar bersaing dengan buah impor, jadi orang Indonesia tidak harus dipaksa membayar mahal untuk belanja buah impor—yang tidak selalu premium.

Diperkenalkan di Agustus 2022, satu kotak berisi Sembilan buah Hatsu Hana dari Hyoshii Farm sukses dilelang di Rp 10.000.000 dan jatuh kepada seorang pecinta buah di Jakarta. Bak sesosok dewi, Hatsu Hana berukuran ±35 gram menduduki singgasana rak buah-buahan di pasar lokal.

Pada umumnya stroberi lokal memiliki rasa asam, dengan skor Brix 4-7%, berukuran kecil (kurang dari 12 gram), terlihat agak kusam, dan aromanya tipis, kurang menggugah selera. Biasanya jenis ini digunakan sebagai dekorasi atau diolah menjadi jus, es krim, atau smoothie.

Sedangkan buah stroberi premium seperti Hatsu Hana memiliki rasa manis yang dominan dengan rata-rata skor Brix di atas 10%, berukuran sedang hingga besar di atas 20 gram, berair, sarat rasa, memiliki aroma yang kuat, terlihat berkilau dan kemerahan, maka dari itu biasanya dikonsumsi segar satu demi satu.

Untuk ritel, ada 2 versi stroberi premium Hyoshii Farm, yaitu untuk konsumsi sehari-hari dan yang lebih spesial untuk buah tangan. Sekotak stroberi premium Hyoshii Farm tersedia di Rp 98.000 per 300 gram (kurang lebih 15 buah), dan sekotak stroberi eksklusif Hatsu Hana tersedia di Rp 399.000 dengan kemasan hard box. 

Stroberi impor rata-rata dijual di Rp 300.000 per 500 gram, dan harganya lebih dipengaruhi oleh kelangkaan dan biaya distribusi. Stroberi premium Hyoshii Farm menawarkan harga hingga 60% lebih murah namun kualitasnya bisa lebih baik, memiliki aroma yang lebih kuat, lebih berkilau dan lebih merah, dan pastinya lebih segar karena dipanen dan diantar kurang dari 24 jam. Stroberi premium Hyoshii Farm dan stroberi premium eksklusif Hatsu Hana adalah bukti manisnya varian buah stroberi subtropis berkualitas premium yang tumbuh dari lahan Indonesia.