SILO Catat Pertumbuhan Pasien yang Melakukan Perawatan Medis di Rumah Sakit

Oleh : Herry Barus | Rabu, 14 September 2022 - 06:53 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencatatkan pertumbuhan volume pasien yang melakukan perawatan medis di rumah sakit pasca meredanya kasus Covid-19. Pasien rawat inap pada Semester I/2022 mencapai 106.939 orang, naik 23,9% YoY (Year on Year) dari 86.318 orang pada Semester I/2021. Jumlah pasien rawat jalan juga naik 24,4% YoY pada Semester I/2022 menjadi 1,4 juta orang.

Presiden Direktur SILO Darjoto Setyawan menyampaikan bahwa SILO menunjukkan pertumbuhan positif pasca lonjakan kasus Covid-19. SILO juga akan melanjutkan investasi besar-besaran dalam kemampuan medis dan investasi tersebut menuai hasil positif baik secara operasional maupun finansial. "Saya sangat optimis dengan pencapaian SILO di sisa tahun ini. Kami akan terus melayani lebih banyak pasien dan terus meningkatkan kinerja keuangan kami dan pada akhirnya menumbuhkan shareholder value.”

Sementara itu CEO LPKR sekaligus Presiden Komisaris SILO John Riady mengatakan industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. "LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," ungkapnya.  

John menambahkan bahwa SILO juga tengah mengembangkan berbagai layanan berbasis digital, salah satunya adalah MySiloam dan telehealth yang terhubung dengan 1.000 orang dokter. SILO juga bekerja sama dengan platform lain seperti AIDO, HaloDoc, dan Alodokter. Ekspansi digital ini diharapkan akan memperluas layanan kesehatan SILO.

Seperti diketahui, SILO berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,43 triliun pada Semester I/2022. Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 57,9 persen.