Ini Langkah Kemenperin untuk Penuhi Kebutuhan 135.000 Tenaga Kerja Industri TPT

Oleh : Hariyanto | Minggu, 28 Agustus 2022 - 11:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan salah satu manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan karena sektor padat karya dan berorientasi ekspor, sehingga memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional. Pada Januari-April 2022, industri TPT menjadi penghasil devisa melalui capaian ekspornya dengan nilai sebesar USD5,36 miliar.

“Dengan kontribusi tersebut, industri TPT memiliki peranan yang cukup penting dan strategis dalam mendorong perekonomian nasional,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan di Jakarta, Sabtu (27/8/2022).

Kepala BPSDMI Kemenperin mengemukakan, kinerja industri TPT akan berjalan lebih baik jika ditopang oleh SDM yang memadai dan kompeten. “Pada masa pandemi Covid-19, industri TPT menyerap tenaga kerja hingga 3,65 juta orang atau 19,5% dari total tenaga kerja industri manufaktur,” ungkapnya.

Meskipun begitu, industri TPT nasional masih kekurangan pasokan SDM dengan jumlah yang signifikan hingga 135.000 orang per tahun.

Untuk menjembatani kebutuhan tersebut, BPSDMI Kemenperin terus menjalankan berbagai program, di antaranya melalui pembangunan unit pendidikan vokasi industri Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta pada tahun 2015.

Selain itu, BPSDMI Kemenperin semakin meningkatkan kualitas Politeknik STTT Bandung yang sudah berdiri selama 100 tahun. “Bahkan, kami aktif menyelenggarakan Diklat sistem 3 in 1 (Pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja) untuk memenuhi tenaga kerja industri TPT tingkat operator,” imbuhnya.