Ketum Asaki Lapor ke Menperin Agus, Industri Keramik Dalam Waktu Dekat Bakal Segera Substitusi Impor 100%

Oleh : Ridwan | Rabu, 10 Agustus 2022 - 09:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan asosiasi-asosiasi industri pada Kamis (4/8/2022) lalu. Pertemuan ini untuk membahas gejolak ekonomi global dan antisipasi sektor industri dalam menghadapi kondisi tersebut.

Adapun, sejumlah asosiasi industri yang hadir adalah Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPA Kosmetika), Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), serta Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi).

Selanjutnya Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), dan Gabungan Perusahaan Industri Elektronik dan Alat-alat Listrik Rumah Tangga Indonesia (Gabel).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Asaki Edy Suyanto melaporkan bahwa industri keramik telah merampungkan ekspansi kapasitas sebesar 15 juta m2/tahun di tahun 2021.

"Saat ini sudah masuk zona ekspansif, dimana mulai tahun 2022 sampai dengan awal tahun 2024 ada tambahan kapasitas baru sebesar 74 m2 dengan total nilai investasi sekitar Rp5,5 triliun dan akan menyerap 5000 tenaga kerja baru," kata Edy saat dihubungi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dengan begitu, lanjut Edy, total peningkatan kapasitas baru dari tahun 2021-2024 yang mencapai 89 juta m2/tahun ini setara dengan 109% dari total angka impor keramik di tahun 2021.

"Diharapkan industri keramik nasional bisa menjadi tuan rumah yang baik di negeri sendiri dengan kemampuannya untuk mensubstitusi produk impor yang selama ini berasal dari Tiongkok, India dan Vietnam," terangnya.

Disisi lain, Asaki mengapresiasi langkah Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita atas kebijakan HGBT, IOMKI, SIINAS, Program P3DN, kegiatan Business Matching dan program substitusi impor.

Dikatakan Edy, regulasi tersebut hadir tepat waktu dan tepat guna, dimana kebijakan-kebijakan tersebut mampu secara efektif membantu industri bangkit lebih cepat dan bertumbuh lebih kuat.

"Kebijakan tersebut merupakan katalis positif yang memberikan gairah dan optimis baru bagi industri keramik nasional karena secara langsung ber-impact pada daya saing industri keramik yang terus membaik," terang Edy.

Asaki mencatat peningkatan utilisasi produksi keramik nasional sudah meningkat mencapai 75% di tahun 2021, dan 82% di semester I-2022. Sebelumnya, utilisasi produksi keramik nasional 'stagnan' di angka 60-65% pada periode 2015-2020.

Melalui pertemuan tersebut, Menperin Agus berharap memperoleh input dari para pelaku industri sehingga dapat merumuskan kebijakan yang tepat bagi upaya peningkatan daya saing dan produktivitas sektor industri dalam negeri, serta untuk mengantisipasi arah perkembangan ekonomi global.