Hadapi Gejolak Ekonomi Global, AKLP Harap Pemerintah Jamin Keberlanjutan Harga Gas Industri USD6/MMBTU

Oleh : Ridwan | Minggu, 07 Agustus 2022 - 13:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) optimis pemerintah sesegera mungkin akan menetapkan regulasi booster/penguat untuk menghadapi gejolak ekonomi global selepas pandemi Covid-19 yang mulai terkendali.

"Contohnya, memastikan dan menjamin keberlanjutan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) serta menambah pasokan gas dari sumur gas Jambaran Tiung Biru untuk memenuhi kekurangan pasokan di Jawa Timur serta memperluas penerima HGBT untuk sektor-sektor industri lainnya sehingga semakin bersinergi across the industry," kata Ketua Umum AKLP Yustinus Gunawan kepada INDUSTRY.co.id di Jakarta, kemarin.

Yustinus berharap kebijakan dan pelaksanaan regulasi booster ini ditetapkan dan dilaksanakan secepatnya, sehingga semakin sinergi.

"Dengan demikian, para pelaku industri mendapat kepastian dalam membuat rencana aksi strategis di tahun 2023, dan bisa berkontribusi untuk mencapai defisit anggaran kurang dari 3%, termasuk rencana dan realisasi bagi para investor dalam negeri maupun luar negeri," terangnya.

Disisi lain, AKLP mengapresiasi inisiatif Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita secara detail "belanja masalah dan masukan" dengan sejumlah asosiasi industri.

Hal ini dilakukan untuk menguatkan keyakinan dan harapan serta upaya "all-out" berkesinambungan dari pemerintah bermitra dengan pelaku industri untuk bersama-sama mengantisipasi gejolak ekonomi global dan menjaga momentum pemulihan industri manufaktur.

"Sejak awal pandemi, dengan cepat dan tepat pemerintah menerapkan beragam kebijakan serta regulasi diantaranya kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar USD 6/MMBTU dan pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI)," ungkap Yustinus.

Menurutnya, kebijakan tersebut terbukti menyelamatkan industri manufaktur nasional. Hal tersebut juga terindikasi dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang terus ekspansif sejak September 2021.

"Ini menandakan sudah terbentuknya pondasi risiliensi industri dengan dukungan kebijakan tepat dan cepat," terang Yustinus.

Sementara itu, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, setidaknya terdapat tiga aspek yang perlu menjadi fokus dalam upaya peningkatan produktivitas dan daya saing industri serta antisipasi dampak perekonomian global.

"Ketiga aspek tersebut yaitu, terkait situasi geopolitik, nilai tukar, serta persepsi kepercayaan industri," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat bertemu dengan para pimpinan asosiasi industri di Jakarta, Kamis (4/8).

Melalui pertemuan dengan asosiasi-asosiasi industri tersebut, Menperin berharap memperoleh input dari para pelaku industri sehingga dapat merumuskan kebijakan yang tepat bagi upaya peningkatan daya saing dan produktivitas sektor industri dalam negeri, serta untuk mengantisipasi arah perkembangan ekonomi global.