Tingkatkan SDM Bidang Industri TPT, Kemenperin Sediakan Pendidikan Vokasi Hingga Jenjang S2

Oleh : Hariyanto | Minggu, 31 Juli 2022 - 16:06 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Dody Widodo mengapresiasi kerja sama antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atas diselenggarakanya Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (Bakohumas) dengan tema “Perjalanan 100 Tahun Industri Tekstil di Indonesia” serta partisipasi para pimpinan dan perwakilan humas pemerintah dalam kegiatan tersebut.

"Dukungan kementerian/lembaga melalui kanal-kanal informasi yang dimiliki akan mampu memperluas sebaran informasi mengenai kebijakan pengembangan industri serta Pemulihan Ekonomi Nasional yang sedang dijalankan saat ini, sehinga dapat tersampaikan dan diterima oleh masyarakat luas," kata Dody di Bandung, Jumat (29/7/2022).

Sementara itu, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Hasyim Gautama yang mewakili Ketua Umum Bakohumas menyampaikan, Forum Tematik Bakohumas mengenai industri tekstil dapat memperkaya pemahaman insan humas kementerian/lembaga mengenai kebijakan dan program yang dijalankan Kemenperin.

“Kinerja industri tekstil nasional dapat dilihat dari posisinya di kancah global. Dengan memperoleh informasi lebih lanjut mengenai kebijakan terkait industri TPT, diharapkan humas pemerintah dapat meningkatkan dukungan dan sinergi bagi keberhasilan program-program tersebut,” ujar Hasyim.

Untuk mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT), Kementerian Perindustrian (Kenperin) melalui Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) telah menyediakan Pendidikan vokasi hingga jenjang magister terapan (S2).

Program ini merupakan magister tekstil pertama di Indonesia dan diharapkan dapat berkontribusi bagi kemajuan industri tekstil Indonesia dan memberi manfaat bagi pengembangan keilmuan tekstil maju atau smart textile.

Hal ini sesuai dengan visi Politeknik STTT menjadi penyelenggara pendidikan vokasi industri yang excellence dan berdaya saing global di bidang tekstil dan produk tekstil pada tahun 2035.

Pelaksanaan program peningkatan daya saing industri TPT mendapat sambutan positif dari para pelaku industri tekstil nasional.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ian Syarif menyampaikan, industri TPT di Indonesia yang saat ini telah lengkap dari hulu ke hilir perlu diberdayakan untuk memenuhi pasar dalam negeri, terlebih karena terdapat pasar domestik yang menjanjikan dengan adanya populasi yang besar.

“Hal ini sejalan dengan visi API untuk mengembalikan puncak kinerja industri TPT Indonesia yang terintegrasi dari hulu,” tegas Ian.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian Kris Sasono Ngudi Wibowo menyampaikan, kegiatan Forum Tematik Bakohumas “Perjalanan 100 Tahun Industri Tekstil di Indonesia” dilaksanakan di Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung yang merupakan sekolah vokasi milik Kemenperin.

Sejumlah 60 peserta dari berbagai kementerian/lembaga mengikuti sesi diskusi dan kunjungan ke Lighthouse Politeknik STTT serta Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil (BBSPJIT) Bandung.

Industri tekstil modern Indonesia diawali dengan berdirinya Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) pada tahun 1922. Sehingga telah mencapai satu abad atau 100 tahun di tahun 2022 ini.

TIB merupakan cikal bakal institusi pelayanan jasa industri di lingkungan Kemenperin, yaitu Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil (BBSPJIT) yang berlokasi di Bandung, yang juga membidani pendidikan vokasi tekstil tertua di Indonesia yang sekarang bernama Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung.