B20 ke Jepang, Dorong Peningkatan Perdagangan-Investasi dan Transisi Energi

Oleh : Wiyanto | Jumat, 29 Juli 2022 - 15:50 WIB

INDUSTRY.co.id-Jakarta - Delegasi B20 Indonesia delegasi berkunjung ke Jepang.

Dalam lawatan yang berlangsung Kamis (27/7/2022) ini, delegasi B20 menggelar dua pertemuan penting, yaitu bersama Forum Bisnis Indonesia-Jepang serta Japan External Trade Organization (JETRO) yang membahas kemitraan ekonomi dan perdagangan serta menguatkan hubungan bilateral antara keduanegara.

Dalam kesempatan di forum bersama JETRO, Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan forum B20 Indonesia dapat mendukung agenda prioritas kedua negara untuk mendorong transformasi ekonomi global yang lebih tangguh melalui forum B20 Indonesia.

Menurut Shinta, Jepang selama ini sangat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi indonesia, khususnya dalam pertumbuhan infrastruktur energi di Indonesia. Seperti pembangunan fasilitas tenaga listrik 11,000MW yang berkontribusi terhadap 20 persen dari kebutuhan listrik nasional Indonesia.

Selain itu kerjasama Indonesia - Jepang bermanfaat dalam mengakselerasi pengembangan bersama teknologi yang memanfaatkan sumber daya energi terbarukan di Indonesia untuk mempercepat pencapaian proses transisi energi Indonesia.

“Dalam kesempatan ini, kami menawarkan kesempatan kepada para pelaku bisnis Jepang, khususnya yang difasilitasi oleh JETRO, untuk berkolaborasi dan hadir dalam B20 Indonesia Summit yang akan diselenggarakan November 2022, di Bali. Kami optimis Jepang memiliki posisi strategis untuk mendukung tema B20, yakni Embracing Collaborative Recovery and Growth, Boosting an Innovative Global Economy dan Forging an Inclusive and Sustainable Future,” ujar Shinta.

Terkait isu transisi energi dan perubahan iklim, Shinta menganggap terdapat dua legacy B20 Indonesia yang berpotensi besar untuk dilakukan kerjasama investasi. Pertama, The Carbon Center of Excellence yang menjadi hub untuk perdagangan karbon melalui pusat pengetahuan serta sharing best practices.

Kedua, B20 Wiki, platform yang bertujuan untuk meningkatkan UMKM agar mampu melakukan penetrasi ke rantai pasokan global dan memungkinkan peningkatan kapasitas UMKM untuk masuk ke pasar global.

Shinta memaparkan hasil rekomendasi yang telah disusun B20 Indonesia, menitikberatkan policy recommendation dari tiga Task Force yang erat kaitannya dengan legacy yang telah dihasilkan B20 Jepang. Yakni Trade and Investment Task Force, Energy, Sustainability, and Climate Task Force dan Digitalization Task Force.

“Perdagangan dan investasi hanya dapat pulih sepenuhnya jika kita mendorong upaya pemulihan dan pertumbuhan secara kolaboratif. Sustainability menjadi isu penting yang didorong melalui B20 Indonesia. Salah satunya melalui Energy, Sustainability, and Climate Task Force yang kami yakin mampu mendorong peningkatan kerja sama global dalam mempercepat transisi energi dan memastikan penerapan transisi energi yang adil (just), teratur (orderly) dan terjangkau (affordable) antara negara berkembang dan maju,” tambah Shinta.

Tahun depan, kedua negara akan merayakan 65 tahun hubungan diplomatik mereka. Data tahun 2020, nilai investasi Jepang di Indonesia berada di posisi 4 dengan nilai investasi US$ 6 miliar dan diprediksi akan terus meningkat tiap tahunnya.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan forum bisnis kedua negara ini merupakan rangkaian dari B20 Indonesia yang diinisiasi oleh KADIN Indonesia sekaligus menjadi bentuk komitmen dunia usaha tanah air untuk terus mendukung program pemerintah. Terutama yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi di masa depan yang lebih tangguh, inklusif dan inovatif.

“KADIN Indonesia ingin memperkuat hubungan bisnis serta peluang kemitraan ekonomi dengan komunitas bisnis Jepang. Indonesia dengan mayoritas penduduk berusia produktif, memiliki skill dan kemampuan untuk membantu memenuhi kekurangan tenaga kerja di Jepang dalam berbagai sektor usaha. Reformasi kebijakan yang telah dilakukan Indonesia salah satunya melalui Omnibus Law, membuat Indonesia sangat ramah untuk investasi dan kami ingin Jepang dapat berkolaborasi dengan Indonesia untuk peluang kerjasama terkait digitalisasi dan transisi energi,” ujar Arsjad.