JNE Berikan Beasiswa untuk SMK Bakti Karya Parigi Pangandaran

Oleh : Hariyanto | Jumat, 22 Juli 2022 - 08:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Perusahaan jasa logistik, JNE berkomitmen terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat luas agar terbentuk ekosistem yang dapat menghasilkan manfaat dan kolaborasi yang berkesinambungan.

Berawal dari tagline JNE yang selalu diusung yaitu “Connecting Happiness”, semangat mengantarkan kebahagiaan diantaranya adalah dengan memberikan donasi beasiswa untuk SMK Bakti Karya (SBK)  Parigi Pangandaran beberapa waktu yang lalu.

Sekolah ini merupakan sebuah yayasan pendidikan yang menyediakan beasiswa penuh bagi siswa/i dari seluruh penjuru nusantara, dengan latar belakang budaya yang beragam yang mewakili ke Bhineka Tunggal Ika-an Indonesia.

"JNE akan berkomitmen untuk terus memberikan manfaat yang seluas-luasnya dan sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan keunikan dan kekhasan siswa-siswi SMK Bakti Karya Parigi Pangandaran yang berasal dari berbagai suku dan daerah Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke," kata M. Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE yang dikutip INDUSTRY.co.id, Jumat (22/7/2022).

Ai Nurhidayat selaku pendiri SMK Bakti Karya (SBK) Parigi Pangandaran yang berdiri sejak 2016 lalu mengatakan, Tahun ini, siswa/i SMK Bakti Karya memasuki angkatan ke 7 kelas multikultural yang berasal dari 7 kota, yaitu Jayapura, Sorong, Ambon, Kupang, Ujungpandang, Palembang dan Pekanbaru.

SBK merupakan sekolah multikultural yang membuka beasiswa bagi siswa yang ingin mengenyam pendidikan di sekolah ini. "Kami membuka akses beasiswa penuh dengan melibatkan publik seluas-luasnya agar transparan diketahui segala proses belajar mengajar serta memberikan kesempatan kepada siswa bersekolah selama 3 tahun," ucapnya.

Dengan penyelenggaraan program ini, Ai berharap dapat menemukan pola pembelajaran kontekstual dan menghargai karakteristik budaya yang menempel pada masing-masing siswa dari beragam suku.

"Di sini, semua orang bukan semata-mata sekadar berburu ilmu atau nilai saja sekolah ini bukan tempat mencari penghidupan, lebih jauh dari itu, kami justru memperoleh bahagia di sini. Kebutuhan yang paling kami cari adalah rasa damai, hidup rukun dan selaras dengan ruang hidup. Kami menemukannya di sini," tutur Ai.