Harga Minyak Terkoreksi Menjelang Pertemuan OPEC+

Oleh : Hariyanto | Rabu, 29 Juni 2022 - 17:29 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta  - Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi pasca reli bullish selama tiga hari berturut-turut, yang dipicu oleh sentimen menjelang berlangsungnya pertemuan OPEC+ hari ini. Meski demikian, sejumlah katalis positif seperti laporan API, penegasan komitmen G7 serta sinyal peningkatan permintaan di China memberikan dukungan pada harga minyak.
 
Grup industri American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah AS dalam sepekan turun sebesar 3,80 juta barel untuk pekan yang berakhir 24 Juni. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang positif di pasar energi AS.

Meski demikian,Research & Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), Girta Yoga menyebutkan bahwa pasar masih menanti angka resmi versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah, Energy Information Administration (EIA).
 
"Turut mendukung harga minyak, para pemimpin kelompok G7 - Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, AS dan Uni Eropa (UE) - dalam pertemuan 28 Juni menegaskan komitmennya untuk meningkatkan tekanan lebih lanjut terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina," ungkap Girta yang dikutip INDUSTRY.co.id, Rabu (29/6/2022).

Komitmen G7 tersebut juga didukung oleh Argentina, India, Indonesia, Senegal dan Afrika Selatan, serta Ukraina. Salah satu upaya yang diusulkan adalah pembentukan aliansi kartel pembeli yang akan berperan dalam menetapkan batas harga minyak Rusia. Penerapan sanksi lebih lanjut itu berpotensi memicu Rusia untuk memangkas pasokan energi secara menyeluruh ke negara-negara aliansi Barat, yang dampaknya akan membuat krisis energi saat ini semakin intens.
 
Sementara itu, China berencana memangkas waktu karantina bagi turis dari semula 14 hari menjadi 7 hari, ungkap Komisi Kesehatan Nasional pada hari Rabu. Langkah tersebut menandai upaya pelonggaran pembatasan secara signifikan di negara yang terkenal sangat ketat akan aturan Covid, dan sekaligus memicu harapan akan peningkatan aktifitas perjalanan internasional.

Selain itu, di hari yang sama, Komisi Kesehatan Nasional juga melaporkan tidak ada kasus infeksi lokal baru di Beijing dan Shanghai pada hari Selasa, pertama kalinya kedua kota itu bersih secara bersamaan sejak akhir Februari.
 
Fokus pasar juga tertuju pada pertemuan OPEC dan sekutunya yang akan berlangsung pada hari Rabu dan Kamis untuk memutuskan kuota produksi bulan Agustus. Hasil pertemuan dari aliansi 23 negara produsen minyak itu akan berdampak pada sisi pasokan di pasar global yang saat ini tengah ketat akibat berkurangnya pasokan dari Rusia serta beberapa negara anggota OPEC lain.
 
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $115 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $105 per barel.