Jangan Lepas Masker, Tutup Jendela! Jakarta Raih Peringkat Satu Kota Terpolusi di Dunia

Oleh : kormen barus | Kamis, 23 Juni 2022 - 08:01 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta- Data diambil berdasarkan parameter kualitas udara yang dikutip dari situs http://iqair.com dari 94 negara. Indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 160 US Air Quality Index (AQI US).

Seperti dikutip industry.co.id, Kota Jakarta menduduki posisi nomor satu sebagai kota dengan udara terburuk sedunia pagi ini, Kamis (16/6/2022). Tingkat polusi udara di Jakarta berada pada level tidak sehat.

Tepat pada pukul 09.00 WIB pagi ini, konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta 14.4 kali berada di atas nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Jakarta terpaut 7 poin lebih tinggi dari Riyadh, Arab Saudi yang menduduki peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk 153 AQI US. Sementara, Santiago, Cile berada di peringkat ketiga kota terpolutan di dunia dengan angka 152 AQI US.

Sehingga untuk melindungi dari polusi udara di Jakarta, masyarakat direkomendasikan untuk mengenakan masker saat berada di luar ruangan. Sedangkan di dalam ruangan nyalakan pemurni udara.

Masyarakat juga disarankan menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor. Selain itu, minimalisir aktivitas di luar ruangan.

Mengutip merdeka.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi soal Jakarta peringkat pertama kota paling berpolusi di dunia pagi ini, Kamis (16/6/2022). Riza menyebut pihaknya akan mengecek dan melakukan evaluasi terkait hal tersebut.

Menurut Riza, buruknya kualitas udara disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena kendaraan sudah beroperasi secara normal kembali.

"Ya memang Jakarta ini cukup padat ya, kendaraan sudah kembali normal ada peningkatan polusi ini akan menjadi perhatian kita berbagai program sudah terus kita genjot kita laksanakan dalam rangka mengurangi," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta gencar mensosialisasikan program serta kegiatan yang disebut bertujuan mengurangi polusi udara dan emisi karbon di Jakarta. Salah satunya lewat gelaran mobil balap listrik Formula E hingga muncul istilah birukan langit Jakarta.

Menurut Riza bukan berarti program tersebut belum berhasil. Dia menilai penerapan semua program yang ada butuh proses dan waktu.

"Semua itu kan perlu waktu ya semua program kita laksanakan ya program banjir, transportasi, taman, polusi udara pokoknya semua program ya, pengadaan kepastian pangan, penanganan Covid semua akan kita laksanakan ya. Tentu semua perlu waktu dan proses ya," kata dia.

Pagi ini Jakarta menduduki posisi nomor satu sebagai kota dengan udara terburuk sedunia. Data tersebut diambil berdasarkan parameter kualitas udara yang dikutip dari situs http://iqair.com dari 94 negara. Indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 160 US Air Quality Index (AQI US) dan berada pada level tidak sehat.