Ekspansi BELL, Perluas Jaringan Hingga 10 Titik Penjualan

Oleh : Herry Barus | Jumat, 03 Juni 2022 - 09:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta– PT Trisula Textile Industries Tbk (“BELL”), emiten penyedia kain, seragam, dan produk fashion berkualitas, akan melakukan ekspansi di tahun ini. BELL akan menambah sekitar 10 titik penjualan ritelnya dengan merek JOBB dan Jack Nicklaus.

Penambahan titik penjualan ini merupakan salah satu strategi BELL untuk dapat meningkatkan omzet dan memperluas jaringan pasar ritel BELL pada tahun 2022 ini.

Performa segmen ritel pada Kuartal I-2022 membukukan hasil yang positif dengan pencapaian pendapatan sebesar Rp24,3 miliar dan naik sebesar 38,8% bila dibandingkan dengan Kuartal I-2021.

BELL optimis kinerja segmen ritel ini akan terus membaik sampai dengan H1-2022, terutama dengan adanya momentum Hari Raya di Kuartal II-2022.

Heru Jatmiko Harrianto selaku Direktur BELL mengatakan, “Dalam rangka memanfaatkan momentum post-covid yang sudah mengarah kepada endemi,dimana gairah belanja dan permintaan konsumen yang  BELL melalui Entitas Anaknya berencana melakukan penambahan sekitar 10 titik penjualan ritel yang dapat memberikan kontribusi penambahan omzet sekitar Rp10 miliar pada tahun 2022. Melalui ekspansi ini, BELL juga berharap dapat meningkatkan pangsa pasar (market share) untuk brand JOBB dan Jack Nicklaus.”

Ekspansi tersebut tentunya didukung oleh produk-produk hasil integrasi dan kolaborasi antara Perseroan sebagai produsen kain dengan perusahaan afiliasi dalam naungan TRIS Group, dalam memproduksi, mulai dari kain, garmen, hingga produk jadi. Seperti yang diketahui bahwa Perseroan merupakan perusahaan tekstil yang sudah berpengalaman lebih dari 50 tahun dan telah memiliki berbagai varian inovasi kain dengan masing-masing keunggulannya. Hingga saat ini, Perseroan terus berkomitmen untuk menciptakan produk yang variatif dan kompetitif.

Walaupun kinerja segmen ritel membaik, namun total penjualan neto BELL mengalami penurunan 13,8% YoY pada Kuartal I-2022. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan segmen seragam yang cukup signifikan pada Kuartal I-2022, dimana segmen ini masih terdampak dari penundaan proyek pengadaan seragam akibat pandemicovid-19.

Namun BELL optimis kinerja segmen seragam akan meningkat pada H2-2022, dimana budget pengadaan seragam sektor swasta maupun pemerintahan diprediksi baru akan  direalisasikan. Proyeksi peningkatan permintaan seragam tentunya sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional dan global, serta pelonggaran pembatasan sosial yang semakin terasa dengan meningkatnya bisnis penerbangan, pariwisata, perhotelan, restoran dan sektor lifestyle lainnya.