Lanjutkan Kinerja Apik di 2021, Charoen Pokphand Bidik Laba Bersih Tumbuh 30% Tahun Ini

Oleh : Ridwan | Senin, 23 Mei 2022 - 20:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) berhasil mencatat pertumbuhan kinerja gemilang di tahun 2021. 

Segmen pakan menyumbang penjualan sebesar Rp14,26 triliun, relatif stagnan dibandingkan dengan capaian 2020 sebesar Rp14,23 triliun dan masih di bawah kondisi sebelum pandemi 2019 sebesar Rp15,99 triliun. Segmen pakan ternak berkontribusi 28 persen pada total pendapatan Rp51,69 triliun.

Presiden Direktur CPIN Tjiu Thomas Effendy menjelaskan segmen pakan ternak ditargetkan naik 10 persen pada 2022, terlepas dari perkembangan harga komoditas bahan baku seperti bungkil kedelai yang masih tinggi.

Sementara itu, segmen peternakan unggas yang mencakup penjualan anak ayam usia sehari (day old chick/DOC) dan ayam siap potong (livebird) ditargetkan tumbuh masing-masing 10 persen dan 15 persen. 

Penjualan dari peternakan unggas CPIN pada 2021 mencapai Rp29,04 triliun atau naik 37,05 persen YoY dari Rp21,19 triliun sepanjang 2020.

Sedangkan untuk segmen produk unggas olahan, CPIN menetapkan target yang lebih tinggi.

"Perusahaan mengharapkan bisa mencapai kenaikan 20% YoY untuk segmen unggas olahan, seiring dengan investasi besar yang telah disiapkan untuk memperkuat kapasitas pengolahan," kata Thomas dalam paparan publik, Senin (23/5).

Adapun untuk laba bersih, CPIN menargetkan kenaikan sebesar 30 persen pada 2022. Perseroan tercatat membukukan laba yang tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp3,61 triliun, turun 5,90 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan Rp3,84 triliun pada 2020.

"Untuk laba bersihnya kami juga optimis, kami targetkan bisa tumbuh 30% dari tahun lalu," imbuhnya.

Thomas melanjutkan, sekarang ini CPIN tengah fokus untuk menggenjot produksi dari sisi hilir dengan menambah rumah potong hewan unggas (RPHU). Targetnya, RPHU yang dibangun sejak 2021 ini bakal rampung pada Juli 2022 mendatang. Adapun total RPHU yang tengah dibangun ada 11 unit.

Selain itu, emiten ini juga terus menambah gerai ritel dan kemitraan untuk memperluas pemasarannya.

Dengan demikian, CPIN optimistis masih mampu melanjutkan kinerja yang apik pada tahun ini. 

Lebih lanjut, Thomas menilai prospek bisnis unggas pada 2022 cukup positif meski terdapat tantangan harga bahan baku yang tinggi. 

Di sisi lain, konsumsi unggas Indonesia dinilainya relatif masih memiliki ruang untuk tumbuh dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Thomas meyakini pemulihan konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi bisa mengimbangi perkembangan harga bahan baku. Menurutnya, harga jual ayam karkas di pasaran terpantau stabil dan tidak terlalu terdampak perkembangan harga komoditas.

“Walaupun harga bahan baku mengalami kenaikan, kami harap sementara. Bagaimanapun sudah terjadi dan kami lihat dengan konsumsi domestik yang meningkat, kami lihat tidak akan ada stagnasi [permintaan] yang berarti ke depan,” tutupnya.