SAS Analytics Optimalkan Bantuan Covid Pemprov DKI Jakarta untuk UMKM

Oleh : Ridwan | Rabu, 18 Mei 2022 - 10:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Di Indonesia, usaha kecil memiliki jumlah besar. Terdapat lebih dari 64 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), perbandingan satu untuk setiap lima orang Indonesia, yang menjadi peluang kerja bagi 97 persen orang. 

Di Jakarta sendiri sebagai ibu kota yang berpenduduk 11 juta orang, UMKM merupakan salah satu mesin penggerak perekonomian.
Ketika pandemi Covid-19 melanda, pemberlakuan lockdown dan pembatasan aktivitas telah menutup sebagian besar peluang perdagangan normal dan mengancam mata pencaharian jutaan orang.
 
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta mengambil langkah-langkah untuk mengurangi pukulan pandemi tersebut, salah satunya adalah menyuntikkan modal untuk menjaga bisnis kecil menengah tetap bertahan untuk melalui masa pandemi terburuk dan menekan lonjakan angka positif terinfeksi Covid-19. Bantuan Covid ini menjadi penyelamat bagi pemilik UMKM dan karyawannya di seluruh wilayah DKI.
 
Tantangan baru muncul, bagaimana memastikan triliunan rupiah dibelanjakan dengan bijak, sehingga dapat mendukung pertumbuhan bisnis, terutama bagi wilayah rentan. Dan juga membantu mereka yang memiliki potensi tertinggi untuk bangkit kembali di dunia usaha pasca Covid dan membantu menghidupkan kembali ekonomi lokal dan nasional.
 
Ajang Hackathon sebagai inkubator inovasi
 
Sekelompok tim data scientists Indonesia berupaya mengatasi tantangan ini. Mereka menggunakan data dan analisis lanjutan seperti kecerdasan buatan (AI) dan machine learning untuk membantu pejabat pemerintah daerah di DKI Jakarta mengoptimalkan distribusi bantuan Covid tersebut.
 
Tim JAKSTAT adalah bagian dari event 2022 SAS® Hackathon, acara yang berlangsung selama sebulan dan disponsori oleh SAS, sebuah perusahaan yang berhasil memimpin pasar dalam industri data analitik, dan mitra cloud pilihannya, yaitu Microsoft.
 
Dalam acara tersebut Tim Hackathon dari seluruh dunia berkolaborasi dengan para ahli dan mentor SAS untuk mengatasi tantangan besar dalam dunia bisnis dan pemerintahan dengan menggunakan Hackathon sebagai inkubator untuk berinovasi.
 
Menurut ketua tim Muhammad Iqbal, seorang analis data di Starcore Analytics, salah satu mitra SAS yang membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjalankan proyek ini menyampaikan, Jakarta adalah wilayah dan kota yang sangat beragam dan dinamis, dan jutaan usaha mikro, kecil dan menengah adalah berpusat disini.
 
"Proyek kami berusaha untuk memastikan bahwa suntikan modal membuat jantung perekonomian berdetak kuat lagi dan membantu UMKM dan seluruh masyarakat Indonesia menjadi lebih tangguh saat kita keluar dari pandemi," ujar Iqbal di Jakarta, kemarin.
 
JAKSTAT menerapkan AI dan analitik lanjutan menggunakan SAS® Viya®, manajemen data cloud-native, AI, dan platform pengambilan keputusan oleh SAS.
 
SAS Viya terintegrasi secara lancar dengan teknologi open-source seperti Python, yang juga digunakan oleh tim peserta Hackaton.
 
Kombinasi AI yang terdapat di cloud memberi tim Hackathon dan bisnis, lembaga pemerintah, dan universitas di seluruh dunia, kekuatan untuk dengan cepat mengubah data menjadi sebuah keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan andal.
 
Contoh dari berbagai jenis UMKM di Jakarta antara lain makanan ringan dan usaha makanan lainnya serta restoran; menghasilkan toko dan toko kelontong; ritel pakaian dan mode; toko buku dan kios koran; perawatan kendaraan dan sepeda motor, dan masih banyak lagi.
 
Menurut survey United Nations Development Program (UNDP), hanya 17% UMKM di Jakarta yang telah menerima atau mencari bantuan selama pandemi.
 
Tim JAKSTAT, dengan menggunakan analitik yang kuat dan AI di cloud, ingin membantu pemerintah daerah mengoptimalkan distribusi bantuan Covid untuk meningkatkan jumlah aktivitas ekonomi di seluruh wilayah.
 
Selama SAS Hackathon berlangsung, tim peserta berkolaborasi dan bersaing untuk mengembangkan solusi terbaik untuk tantangan bisnis dan kemanusiaan dengan menggunakan teknologi SAS.
 
Tidak seperti banyak hackathon di mana peserta saling bertemu secara langsung selama beberapa hari, SAS Hackathon berlangsung serba digital selama satu bulan.
 
Peserta yang tergabung dalam beberapa tim memiliki akses ke portal pembelajaran dan mentor SAS. Tim peserta Hackathon dapat membuat aplikasi dan produk yang berpotensi layak untuk dipasarkan dan SAS akan membantu dan membimbing dalam pengembangan dan mengkomersialkannya dengan tetap berkolaborasi bersama dengan tim peserta.