Selama Lebaran DIY Catatkan Pemasukan Rp 2 Trilun

Oleh : kormen barus | Rabu, 18 Mei 2022 - 05:46 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta, FMB9 – Salah satu daerah yang menjadi tujuan pemudik sekaligus wisata adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selama libur Lebaran 2022 ini, daerah ini mendapat tambahan jumlah penduduk mencapai 1,3 hingga 1,5 juta orang.

Demikian dikatakan Asisten Sekretariat Daerah DIY bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana dalam diskusi daring yang digelar FMB9 bertajuk "Uang Beredar, Ekonomi Berputar" pada Selasa (17/5/22).

"Jadi untuk Yogyakarta (Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-red) ini memang merupakan salah satu daerah tujuan wisatawan dan sekaligus daerah tujuan mudik. Jadi kalau lebaran begitu, penduduk Yogyakarta bisa bertambah jutaan orang," kata Tri.

Meningkatnya jumlah orang yang mendatangi daerah ini, kata Tri, sekaligus membawa berkah karena berdampak positif bagi seluruh insan pariwisata dan pelaku ekonomi kreatif di wilayah DIY.

"Bicara jumlah tambahan penduduk Jogja selama Lebaran, ini sekitar 1,3 sampai 1,5 juta jiwa," beber Tri.

Dengan tambahan jumlah penduduk tersebut, Tri memprediksi, perputaran uang di Jogja bisa mendekati Rp2 triliun dibandingkan hari-hari biasanya. Perputaran uang ini, jelas Tri, banyak terjadi di pusat-pusat oleh-oleh, tempat wisata dan lain sebagainya.

"Kemudian pusat-pusat oleh-oleh dan  tempat wisata juga rame saling kunjung- mengunjungi, makan-makan, minum-minum, saling memberikan angpao. Ini yang membuat gairah ekonomi kita semakin baik," ujarnya.

Dalam rangka mengantisipasi jumlah wisatawan yang membludak selama periode lebaran, Tri menambahkan, pihak terlebih dahulu melakukan perhitungan terkait jumlah warga yang berkunjung. Selanjutnya, pihaknya melakukan sejumlah persiapan seperti menyediakan stok bahan bakar, sembako dan lain-lain.

"Pihaknya juga menerapkan strategi dengan melibatkan berbagai stakeholder seperi kepolisian dan dinas perhubungan dan lain-lain. Kendati tidak sempurna, namun tidak terjadi kemacetan dan lain-lain," tuturnya.

Ditanya terkait upaya pemerintah menjaga protokol kesehatan untuk menekan kasus covid-19, Tri menerankan bahwa kesehatan ibarat kereta api dimana kesehatan masih menjadi lokomotifnya. Sementara sektor lain seperti pariwisata, pendidikan dan sektor-sektor ekonomi lain menjadi gerbongnya.

"Jadi ketika kesehatan membaik, lokomotif maju, itu akan sektor pariwisata dan sektor-sektor ekonomi lainnya. Ini berbeda dengan masa tidak pandemi, ekonomi menjadi lokomotifnya. Namun selama pandemi, kesehatan menjadi lokomotifnya," ungkapnya.

Sehingga, Tri menambahkan, untuk seluruh daerah DIY, pihaknya memastikan masyarakat bahwa pandemi belum berakhir. Sehingga prokes tetap diperketat dan dipastikan tetap dipatuhi oleh semua elemen masyarakat.

"Kita lihat di Malioboro, walaupun para wisatawan penuh sesak, mungkin untuk jaga jarak agak sulit. Tapi hampir semuanya masih menggunakan masker. Jadi ini yang kita tanamkan di masyarakat kita," tutupnya.