Seruan Masyarakat Untuk Menyelamatkan Tanah Bergaung di Kota-Kota Besar Indonesia

Oleh : Hariyanto | Selasa, 17 Mei 2022 - 11:52 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Masyarakat Indonesia bersama masyarakat dunia terus menyerukan desakan kepada pemerintah dan para pembuat kebijakan untuk menyelamatkan tanah dari ancaman degradasi.

Desakan ini terus menggaung seiring dengan diselenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP15 Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Melawan Desertifikasi (UNCCD) di Abidjan, Pantai Gading, 9-20 Mei 2022 mendatang.

Elemen masyarakat dan aktivis lingkungan melihat momentum ini sebagai kesempatan kunci untuk mendorong  pemerintah membuat kebijakan yang bertujuan untuk membalikkan proses degradasi lahan pertanian di seluruh dunia, dan dengan demikian mencegah umat manusia dari ancaman kelaparan sebagai akibat terburuk dari proses degradasi tanah, yaitu kepunahan tanah.

Di Indonesia sendiri, seruan tersebut terus konsisten diluncurkan oleh Gerakan Save Soil.

Melli Darsa juru bicara dari Save Soil Indonesia mengatakan bahwa ancaman kepunahan tanah itu nyata, dan harus menjadi perhatian utama dalam strategi keberlanjutan nasional di Indonesia karena ancaman kelaparan yang bisa diakibatkan oleh degradasi tanah akan berdampak signifikan bagi seluruh masyarakat.

"Kondisi tanah sedunia saat ini mengalami ancaman tak terlihat yang dan tidak disadari umat manusia, tetapi dampaknya amat luas dan strategis karena menyangkut urusan ketahanan pangan," kata Melli sebagai juru bicara Save Soil Indonesia yang dikutip INDUSTRY.co.id, Selasa (17/5/2022).

"Urusan perut lebih dari 7 milyar penduduk dunia dan 270 juta rakyat Indonesia. Oleh karena itu, kami menyerukan kepada para pembuat kebijakan untuk menjadikan isu kepunahan tanah dan degradasi lahan pertanian juga menjadi fokus utama disamping soal ketahanan energi dan transisi Indonesia ke Net Zero," imbuhnya.

Untuk memperluas kesadaran dan menggalang dukungan lebih luas dari berbagai elemen masyarakat, Save Soil Indonesia menggelar long march di beberapa kota besar di Indonesia.

Hingga Minggu (15/05), long march ini dikuti oleh 116 peserta di Jakarta, 23 peserta di Bali, 13 peserta di Yogyakarta, 4 peserta di Surabaya, dan 24 peserta di kota-kota lainnya.

"Tujuan kami adalah untuk terus menggaungkan pentingnya kebijakan untuk mencegah kepunahan tanah dan menggalang lebih banyak dukungan dan berbagai elemen masyarakat karena soal tanah adalah soal keberlangsungan hidup kita semua," pungkas Melli.