Jepang Pertimbangkan Buka Kunjungan Wisatawan Pada Juni 2022

Oleh : Chodijah Febriyani | Selasa, 17 Mei 2022 - 11:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Pandemi dua tahun ini membuat Jepang menutup perbatasannya untuk wisatawan asing. Tetapi, baru-baru ini Jepang telah dibuka pada April untuk beberapa penduduk luar negeri misalnya, pelancong bisnis dan mahasiswa asing. Namun, wisatawan asing masih dilarang mendapatkan visa.

Namun, itu mungkin tidak terjadi lebih lama lagi. Pekan lalu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan negara itu bertujuan untuk membuka kembali bagi wisatawan internasional pada Juni yng berarti bahwa perjalanan wisatawan akan dibuka kembali.

Melansir dari laman timeoutabudhabi, Kishida mengatakan bahwa Jepang akan dibuka kembali secara bertahap, dengan pemerintah memantau dampak dari liburan Golden Week baru-baru ini (29 April hingga 5 Mei) sebelum membuat keputusan tegas. The Japan Times telah melaporkan bahwa negara itu dapat menyambut kelompok-kelompok tur kecil sebelum membuka pintunya untuk pariwisata umum.

Saat ini aturan untuk memasuki Jepang rumit untuk sedikitnya. Ada batas 10 ribu kedatangan per bulan, dan hanya mereka yang berasal dari daftar 106 negara yang dapat masuk. Di antaranya yaitu negara-negara G7 lainnya (Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Britania Raya, dan Amerika Serikat).

Sekolah dan perusahaan harus mensponsori individu yang berharap untuk masuk, dan pengunjung harus mengisolasi diri pada saat kedatangan. Saat ini, jika berkunjung ke Jepang harus memiliki bukti tes Covid-19 negatif yang diambil 72 jam sebelum keberangkatan, salinan formulir ini yang ditandatangani (berjanji untuk mematuhi aturan COVID setempat), dan kuesioner online yang telah diisi. Setelah di bandara di Jepang, juga perlu mengikuti tes PCR lain dan mengunduh aplikasi pemantauan kesehatan.

Aturan karantina juga sedikit rumit. Setiap orang harus mengikuti tes PCR sebelum berangkat ke Jepang, dan harus kembali negatif. Sementara, jika sudah vaksin booster, kamu juga harus mengisolasi di akomodasi selama tiga hari pertama di negara ini, lalu mengikuti tes lain. 

Jika negatif, semua baik-baik saja. Tapi jika positif Covid-19, kamu harus tinggal di sana selama tujuh hari lagi. Jika tidak divaksinasi atau tidak vaksin booster, aturannya sama kecuali kamu harus dikarantina secara khusus di hotel.