Terus Alami Kerugian, Bos Garuda Angkat Bicara

Oleh : Ridwan | Jumat, 16 Juni 2017 - 11:18 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kuarta pertama tahun 2017 kinerja keuangan PT Garuda Indonesia dinilai sangat buruk. Hal tersebut dikarenakan, perusahaan penerbangan kebanggaan Indonesia itu mendapat kerugian yang cukup besar hingga mencapai Rp1,31 triliun.

Sementara itu, pada tahun 2016, PT Garuda Indonesia hanya mencatat laba bersih sebesar Rp124,5 miliar. Angka tersebut turun 88 persen jika dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,03 triliun.

Dengan kondisi seperti ini, banyak pengamat perusahaan penerbangan menilai kalau Garuda terus menerus merugi besar kemungkinan nanti perusahaan ini akan pailit atau bangkrut.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama, Pahala Mansury yang ditemui pada saat acara diskusi di Jakarta (15/6/2017) menegaskan bahwa situasi saat ini sudah membaik di internal Garuda.

"Pada bulan Maret kemarin memang kita paling rendah, apalagi kita harus membayar tax amnesty. Tetapi bulan April ini tingkat pendapatan kita paling tinggi, jadi mudah-mudahan 6-9 bulan kedepan kondisi di Garuda sudah mulai membaik," terang Pahala.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus memperbaiki dan mengatur ulang permasalahan biaya dan dari sisi persaingan juga kita akan fokus. "Biaya avtur memang cukup mahal, kemudian dari sisi tiket pesawat dengan adanya persaingan juga sulit untuk ditingkatkan, kita coba cari pendapatan tambahan, serta biaya akan kita kurangi," ucapnya.

Mengenai kerugian yang terus dialami dan adanya tunggakan utang oleh Garuda hingga mencapai Rp30,6 triliun pada tahun 2017 ini Pahala mengatakan,  bahwa tidak ada hutang yang membebani Garuda. "Itu tidak benar, namanya juga usaha jadi tidak bisa langsung kelihatan. Syrateginya harus menekan biaya, mencari sumber pendapatan baru, rute-rute yang kurang begitu baik harus kita restrukturisasi, jenis pesawat dan schedule beda harus kita coba perbaiki semua," imbuh Pahala.

Untuk pertumbuhan kuartal kedua, Pahala yakin kinerjanya akan lebih membaik nantinya. "Karena saya yakin operasional sudak membaik," pungkasnya.