Indonesia Menduduki Posisi Ke-9 Dengan Nilai Tambah Industri Manufaktur Terbesar

Oleh : Hariyanto | Rabu, 14 Juni 2017 - 13:36 WIB

INDUSTRY.co.id , Jakarta - United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) melaporkan bahwa Indonesia berhasil naik peringkat ke posisi 9 setelah sebelumnya menduduki posisi ke-10 sebagai negara dengan nilai tambah industri manufaktur terbesar. Dengan capaian tersebut, Indonesia dinilai memiliki posisi sejajar dengan Inggris.

"Indonesia naik peringkat, jadi posisi ke-9 sejak 2017,” kata Airlangga. Menurutnya, penilaian UNIDO tersebut diambil dari jumlah produksi dan nilai tambah industri manufaktur yang semakin meningkat di Indonesia.

"Mereka menghitungnya dari manufacturing value added. Jumlahnya terus bertambah,” imbuhnya.

Menanggapi prestasi tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa seluruh pihak harus tetap bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi khususnya dalam pengembangan industri dalam negeri.

"Apalagi, sektor industri merupakan kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi nasional," tegasnya.

Menperin optimistis, pertumbuhan tersebut akan lebih terdongkrak lagi apabila kebijakan penurunan harga gas dan listrik bagi industri seluruhnya dapat terealisasi.

“Bahkan, itu bisa menambah daya saing industri nasional di kancah global,” tegas Airlangga.

Langkah strategis lainnya yang perlu dilakukan yaitu melakukan harmonisasi peraturan lintas sektoral, menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan baku industri khususnya bahan baku yang berasal dari impor, melaksanakan promosi dagang ke pasar non tradisional, serta mencari informasi kebutuhan produk dan hambatan pasar dalam rangka pengembangan pasar ekspor baru.