Dahsyat! Menko Airlangga dan Menperin Agus Groundbreaking Investasi Pabrik Kertas Kemasan Senilai Rp33 Triliun di Riau

Oleh : Candra Mata | Rabu, 30 Maret 2022 - 08:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi oleh Menteri Perindusterian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada Selasa (29/3) kemarin, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau dalam rangka meninjau Kerinci Central Nursery (KCN) dan sekaligus melakukan groundbreaking realisasi investasi fasilitas baru kertas kemasan milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

"Setelah meninjau Kerinci Central Nursery (KCN) 2, saya melanjutkan agenda groundbreaking realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan pada PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang merupakan bagian dari APRIL Group," kata Menko Airlangga seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id dari keterangannya pada Rabu (30/3/2022).

Dikatakan Airlangga lebih lanjut, Asia Pacific Resources International Holdings Limited, atau APRIL ini merupakan pengembang perkebunan serat dan menjadi salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia.

Menurutnya, industri kertas dan barang dari kertas merupakan salah satu sektor yang terus mengalami peningkatan dari sisi utilisasi. 

"Pada Februari 2022, utilisasinya cukup tinggi, yakni berada di angka 87,3%, tertinggi kedua setelah industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki," kata Airlangga.

Kemudian, industri pulp dan paper ini juga telah menjadi komoditi andalan ekspor bagi Indonesia. 

"Dimana kinerja perdagangannya selama 6 tahun terakhir selalu positif, dengan surplus terbesar di tahun 2020 senilai USD 4,1 miliar," ujarnya.

Pembangunan fasilitas baru yang berlokasi di Pangkalan Kerinci ini, lanjut Airlangga juga merupakan salah satu investasi manufaktur terbesar di Pulau Sumatera dalam kurun 10 tahun terakhir dan pembangunannya direncanakan akan selesai pada triwulan ketiga tahun 2023. 

"Saya menyambut baik investasi yang dilakukan oleh PT RAPP ini dengan harapan dapat menumbuhkan pusat ekonomi baru di daerah, khususnya di Provinsi Riau, sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang dapat memajukan kesejahteraan masyarakat daerah, dan pada akhirnya juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tutup Airlangga.

Sementara itu dalam keterangannya yang diterima redaksi, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita juga turut mengapreasiasi langkah Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) Group untuk menggenjot investasi. 

Terlebih lagi, kucuran investasi itu diperuntukkan untuk menambah fasilitas produksi kertas kemasan (paper board).

Sebagai informasi, ekspansi pabrik APRIL Group sendiri ditaksir mencapai Rp33,4 triliun. 

Fasilitas baru tersebut nantinya bakal memproduksi kertas kemasan (paperboard) berkelanjutan yang berorientasi ekspor.

Adapun terkait jumlah kapasitas produksi dari fasilitas baru tersebut diperkirakan bakal mencapai 1,2 juta ton kertas kemasan lipat yang bersifat mudah terurai (biodegradable) dan mudah didaur ulang (recyclable).

Menurut Menperin Agus, investasi ini tidak sekadar mengikis angka impor produk kertas semata. Tetapi juga akan membuka keran ekspor untuk komoditi kertas kemasan.

"Peningkatan produksi kertas karton di Indonesia akan mengurangi ketergantungan kita pada impor untuk produk ini, sekaligus dapat meningkatkan cadangan devisa negara melalui ekspor," kata Menperin.

Lebih jauh, Agus mengungkapkan investasi APRIL ini menandai langkah lebih konkret menuju green economy. 

"Tidak hanya kertas, plastik juga punya potensi daur ulang. Jadi dengan kesadaran masyarakat dan industri yang makin kuat, saya memandang kedua komoditi ini akan mampu mendukung circular economy," tandasnya. 

Sementara Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit usaha APRIL Group Sihol Aritonang mengatakan bahwa investasi ini merupakan investasi terbesar perseroan sejak berdiri 30 tahun silam.

“Ini adalah investasi terbesar APRIL sejak didirikan hampir 30 tahun lalu. Diversifikasi produk ini memperkuat komitmen kami untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan seiring dengan komitmen keberlanjutan perusahaan dan visi APRIL 2030," pungkas Sihol