Manajemen PT Hutama Karya (Persero) dan Menteri PUPR Pastikan SPM Optimal

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 22 Januari 2022 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Lampung – Guna memastikan peningkatan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Jalan Tol Trans Sumatera, Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) bersama manajemen PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) meninjau langsung progress pemeliharaan dan perbaikan rutin dilakukan di Jalan Tol ruas Bakauheni – Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung.

Tinjauan dilakukan pada hari ini Jum’at (21/1) yang dihadiri langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan KPUPR Endra S Atmawidjaja, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Direktur Jenderal Bina Marga KPUPR Hedy Rahadian dan Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam kunjungannya mengapresiasi perbaikan di Ruas Bakauheni - Terbanggi Besar dan Ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung yang telah dilakukan oleh Hutama Karya.

“Hari ini saya bersama dengan manajemen Hutama Karya menelusuri JTTS mulai dari Gerbang Tol Bakauheni Selatan di KM 95 hingga KM 330 untuk memantau perbaikan jalan yang ada. Di sepanjang tol tersebut sudah terdapat beberapa titik perbaikan, salah satunya yakni di KM 169, KM 190 hingga 191 dan KM 319. Saya apresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Hutama Karya selaku pengelola, di beberapa titik juga sudah tidak ditemukan lagi lubang. Semoga Hutama Karya dapat terus mempertahankan kualitas jalan tol dan terus meningkatkan SPM tol yang dikelola,” tutup Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR, seperti diinformasikan Humas PUPR Wibisono.

Sehari sebelumnya, rangkaian kegiatan tinjauan perbaikan dan peningkatan SPM di ruas tol JTTS juga dilakukan oleh Hutama Karya bersama dengan beberapa rekan media nasional dan lokal.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro yang ikut serta dalam kunjungan in mengatakan bahwa pemeliharaan di JTTS sangat diperhatikan oleh perusahaan dalam mengelola jalan tol.

“Saat kami melintas ini kondisi Tol Bakter dan Tol Terpeka sudah cukup baik dengan minimnya lubang yang ditemui. Hal ini karena dari sisi pemeliharaan dan perbaikan secara rutin kami lakukan dengan teknis perbaikan dan periode yang berbeda-beda sesuai dengan

 kebutuhan perbaikannya. Biasanya pengaspalan dilakukan apabila terjadi pothole atau lubang karena perbaikan ini cenderung lebih cepat pengerjaannya. Perbaikan menggunakan aspa dengan alat Cold Milling Machine (CMM) memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perbaikan biasa,” ujar Koentjoro.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa untuk kerusakan perkerasan jalan yang cukup dalam diperlukan perbaikan dengan SFO (Scrapping, Filling dan Overlay). Perusahaan juga melakukan perbaikan rekonstruksi beton rigid pada kondisi jalan yang kerusaka perkerasannya cukup parah. Perbaikan jalan ini menjadi salah fokus perusahaan dalam peningkatan SPM dan juga fokus perusahaan.

“JTTS memiliki karakteristik jalan yang cukup berbeda dengan kondisi tanah yang berbedabeda  pula sehingga diperlukan metode teknik perbaikan yang sesuai dengan masing-masing kondisi tanah tersebut. Karena JTTS dibangun di wilayah yang cukup unik, ada yang di atas rawa bahkan lahan gambut, sehingga perlu penanganan ekstra dalam pemeliharaan jalannya agar lebih maksimal dan sesuai dengan perkerasan awal,” imbuhnya.

Koentjoro juga menambahkan bahwa saat ini JTTS juga masih dalam tahap pemeliharaan dan belum dilakukan oleh main kontraktor yang membangun. Namun, untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna jalan tol, maka beberapa perbaikan yang dilakukan tela dilaksanakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) agar kerusakan dapat lebih cepat diperbaiki.