Dukung RI Jadi Lumbung Pangan Dunia, YARI-IPB Makin Aktif Gencarkan Penelitian Pengembangan Pertanian

Oleh : Ridwan | Senin, 17 Januari 2022 - 17:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Yanmar Co., Ltd. bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk lembaga penelitian kerjasama bernama Yanmar Agricultural Research Institute - IPB (YARI-IPB).

Pembentukan YARI-IPB ini secara resmi dideklarasikan pada tanggal 17 Oktober tahun 2014 silam di Bogor dan disaksikan oleh pejabat tinggi kedua institusi dan perwakilan dari berbagai instansi terkait. 

Sejak itu, YARI-IPB telah mengkaji berbagai komoditas pertanian strategis di Indonesia, antara lain beras, jagung, kedelai, kelapa sawit, daging sapi, cabai, dan bawang merah.

“Kami memilih komoditas tersebut karena sejalan dengan tujuan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam mencapai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045 untuk beras, bawang merah, cabai, jagung, gula, kedelai, daging sapi, dan bawang putih,” jelas Dr. Ir. Desrial, M.Eng. selaku Direktur YARI-IPB, beberapa waktu lalu.

Dalam upaya mencari data dan informasi yang aktual, YARI-IPB turun langsung ke lapangan untuk melakukan survei dan wawancara dengan para pihak terkait yang terlibat di sepanjang rantai nilai di beberapa sentra produksi pertanian. 

Dalam melaksanakan penelitiannya, YARI-IPB bekerjasama dengan sejumlah pakar dari berbagai latar belakang disiplin ilmu untuk memberikan perspektif yang menyeluruh sehingga dapat memperkaya hasil penelitian.

Dengan demikian, kajian dalam penelitian ini diharapkan mampu menggali dan memahami situasi pertanian Indonesia dari perspektif keteknikan, agronomi, sosial dan ekonomi. 

Melalui berbagai pendekatan dalam meneliti situasi yang terjadi di lapangan, peneliti kemudian merumuskan kemungkinan solusi terbaik yang dapat diterapkan di masyarakat.

Penelitian lapang telah dilakukan untuk mengkaji metode pertanian yang optimal serta untuk meningkatkan kinerja mesin yang ada agar sesuai dengan kondisi lokal. 

“Dalam tujuh tahun terakhir, kami telah melakukan beberapa penelitian lapang diantaranya kajian untuk menentukan metode budidaya padi dan penggunaan mesin yang optimal,” ujar Hiroaki Muraoka, Wakil Direktur YARI-IPB. “Kami juga telah melakukan pengujian lapang untuk mesin pemanen hijauan pakan ternak,” tambahnya. 

Dalam penelitian penentuan metode budidaya padi yang optimal, YARI-IPB menguji dua metode budidaya padi berdasarkan jarak tanam yang umum digunakan oleh petani Indonesia, yaitu jarak tanam persegi (tegel) dan jarak tanam Jajar Legowo. 

Selain itu, YARI-IPB juga melakukan uji coba tanam manual dan tanam mekanis menggunakan mesin tanam padi (transplanter) Yanmar AP4 untuk mendapatkan perbandingan hasil panen padi dari beberapa metode tersebut. 

Output yang dihasilkan dari penelitian ini adalah database hasil panen padi berdasarkan jarak tanam dan metode tanam, serta kelayakan ekonominya.

Untuk memberikan solusi praktis bagi petani, YARI-IPB telah berhasil memodifikasi mesin penanam padi dan meningkatkan kinerjanya. Hasil pengujian pada lahan sawah seluas 5 ha di Karawang, Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa mesin dapat beroperasi dengan baik tanpa kendala.

Desrial mengatakan bahwa sebagai lembaga penelitian, YARI-IPB menyadari bahwa semua kegiatan tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab kami kepada institusi dan masyarakat. 

"Dengan demikian, tidak hanya aktif pada pengembangan penelitian, YARI-IPB akan terus berkontribusi aktif untuk menyebarluaskan solusi dan teknologi pertanian kepada masyarakat,” tutur Desrial.