Egy Maulana, Merintis Langkah Ikuti Jejak Zidane

Oleh : Irvan AF | Kamis, 08 Juni 2017 - 09:07 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Jejak penting di sejarah persepakbolaan Indonesia ditorehkan oleh seorang anak asli Medan, Sumatera Utara, bernama Egy Maulana Vikri di Turnamen Toulon 2017 di Prancis.

Melalui Egy, Indonesia yang tidak pernah menang di semua pertandingan Toulon, berhasil membawa pulang gelar individu "Jouer Revelation Trophee". Prestasi ini membuat pemain yang baru genap berusia 17 tahun pada 7 Juli itu meniru jejak legenda sepak bola Prancis Zinedine Zidane.

Seistimewa itukah penghargaannya? Tentu jawabannya adalah ya. Setidaknya tiga hal yang membuatnya spesial.

Pertama, trofi Jouer Revelation hanya diberikan kepada satu pemain di Turnamen Toulon, yang diikuti para pemain muda berbakat dari berbagai negara, termasuk negara-negara banjir prestasi sepak bola seperti Brazil, Inggris dan Prancis.

Beberapa nama yang pernah menerima penghargaan serupa adalah pemain terbaik dunia tahun 1998 juga legenda Prancis Zinedine Zidane pada tahun 1991 dan salah satu pesepak bola terunggul di muka bumi saat ini dengan empat gelar pemain terbaik dunia, Cristiano Ronaldo di tahun 2003.

Kedua, pemain yang menerima penghargaan tersebut adalah sosok yang dianggap paling berpengaruh di tim. Dalam laman resminya, penyelenggara Turnamen Toulon menyebut Egy berhak menyandang gelar "breakthrough player" atau pemain yang bisa memecah kebuntuan tim.

Ketiga, Egy merupakan pemain pertama sepanjang penyelenggaraan Turnamen Toulon yang mendapatkan trofi tersebut meski timnya tak lolos fase grup.

"Saya tidak pernah menyangka mendapatkan penghargaan tersebut karena pada dasarnya saya lebih mementingkan tim. Saya hanya memberikan yang terbaik dan itu bonus bagi saya. Terima kasih untuk semua yang telah mendukung saya," kata Egy kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Egy Maulana Vikri memang selalu menjadi andalan pelatih timnas U-19 Indra Sjafri di setiap laga uji coba yang dilewati termasuk di Turnamen Toulon 2017.

Pemuda bertinggi badan 163 centimeter tersebut biasa mengisi pos sayap kanan timnas, meski kaki terkuatnya adalah kaki kiri. Gaya bermainnya, bila bisa dibandingkan, agak mirip pesepak bola Belanda Arjen Robben di Bayern Muenchen.

Di klub Jerman tersebut, Robben yang kidal biasa beroperasi di sayap kanan dan bergerak memotong atau "cutting inside" ke tengah demi menemukan ruang tembak untuk kaki kirinya.

Sekilas tentang Turnamen Toulon, kompetisi ini sudah dimulai sejak tahun 1967 dan pada umumnya mempertandingkan tim nasional usia U-21 dari berbagai negara.

Keikutsertaan Indonesia pada edisi tahun 2017 merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah. Selain itu, timnas U-19 Indonesia, yang diisi para pemain dengan usia paling tua 18 tahun, bisa dikatakan salah satu tim termuda di kejuaraan tersebut.

Turnamen Toulon 2017 diikuti oleh 12 negara yang dibagi dalam tiga grup yaitu Grup A beranggotakan Angola, Kuba, Inggris dan Jepang. Kemudian di Grup B ada Bahrain, Pantai Gading, Prancis, Wales, lalu di Grup C ada Indonesia, Brazil, Republik Ceko dan Skotlandia.(ant)