Volume Industri Hasil Tembakau Menurun, Pemerintah Diminta Tidak Memaksakan Kenaikan PPN

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 01 Oktober 2016 - 16:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) meminta Pemerintah untuk tidak memaksakan dalam kenaikkan tarif penerimaan cukai rokok, karena volume industri hasil tembakau terus menurun sejak dua tahun lalu.

“Sampai Agustus tahun ini, Volume produksi masih belum stabil dan bisa dibilang lebih kecil dibanding tahun lalu,” kata Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Muhaimin Moeftie di Jakarta, Jumat (30/9).

Moeftie menyampaikan kekhawatiranya, jika tarif penerimaan cukai tetap tinggi, maka produksi hasil tembakau akan semakin anjlok.

“Kami berharap pemerintah tetap dengan kesepakatan awal untuk menaikkan PPN Hasil Tembakau secara bertahap mulai 2017 hingga 2019,” kata Moeftie.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengajak industri dan asosiasi diskusi membahas rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Hasil Tembakau 10%. Disisi lain, Pelaku Industri meminta pemerintah supaya menaikkan PPN sesuai dengan kesepakatan awal.

sementara itu, kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Goro Ekanto mengatakan, kenaikan PPN Hasil Tembakau 10% baru sebatas wacana dan akan didiskusikan dengan stakeholder terkait.

“Kita akan lihat sejauh mana kemampuan industri dalam mengimplementasikan PPN ini. Saat ini, PPN Hasil Tembaku dihitung mulai dari pabrikan hingga ke distributor dan seterusnya,” ujar Ekanto.

Sebelumnya di kabarkan, selain akan menaikkan tarif cukai tembakau, pemerintah juga akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Hasil Tembakau. Rencananya, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Hasil Tembakau akan di naikan menjadi 10% di tahun 2017 mendatang. (Hariyanto/ Imq)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank Mandiri saat menyerahkan santunan ke Yatim dan Dhuafa

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:34 WIB

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri kembali berbagi kebersamaan di bulan suci Ramadan dengan masyarakat sekitar. Kali ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa,…

Gedung BNI

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:28 WIB

BNI Terbitkan Global Bond Senilai USD500 Juta

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berencana melakukan penerbitan surat utang senior dalam denominasi Dolar Amerika Serikat senilai USD500 juta atau sekitar Rp7,94 triliun (kurs…

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:33 WIB

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kota Medan, Sumatera Utara – Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggenjot penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap I tahun 2024 yang sudah mulai berjalan pada pertengahan Maret…

Mentan Amran Sulaiman

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:21 WIB

Mentan Amran Serahkan Total Alokasi Pupuk Subsidi 54 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara simbolis menyerahkan alokasi penambahan pupuk subsidi untuk petani seluruh Indonesia sebesar Rp 28 triliun.

Petugas BNI memperlihatkan uang persediaan ke masyarakat

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:16 WIB

Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, BNI Sediakan Uang Tunai Rp26,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk mendukung kelancaran transaksi masyarakat dengan menyediakan dana tunai senilai Rp26,6 triliun selama Ramadan dan Hari Raya…