Dispar Banten: Pengelolaan Homestay Harus Pertahankan Kearifan Lokal

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Setelah Kementerian Pariwisata menggelar Rakornas II Pariwisata 2017, pada 18-19 Mei 2017, di Hotel Bidakara, Jakarta dengan tema 20.000 Homestay Desa Wisata Tahun 2017, maka dari itu demi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Banten.

Dinas Pariwisata Provinsi (Dispar) Banten tak gencar melakukan segala upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Banten, khususnya bagi pelaku industri pariwisata.

Dispar Banten, melakukan kegiatan pemibinaan Model Pengelolaan rumah singgah atau homestay yang berada di sekitar destinasi wisata di Banten.

Maka dari itu, Kepala Dinas Pariwisata Banten, Eneng Nurcahyati untuk mengajak masyarakat Banten memanfaatkan peluang yang ada, terlebih Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung lesung ditetapkan sebagai 10 Destinasi Prioritas Indonesia.

"Melihat Tanjung Lesung ditetapkan sebagai 10 destinasi prioritas, kita tidak boleh berpangku tangan dan kesempatan ini harus kita manfaatkan dengan baik," ujar Eneng melansir dari dispar.bantenprov, Selasa (23/5/2017).

Ia menambahkan, Banten ini punya banyak sekali destinasi wisata, maka dari itu perlu adanya informasi yang detail kepada seluruh para pelaku industri pariwisata, agar makin lebih dikenal oleh para pengunjung.

Eneng juga mengingatkan kepada para pengelola homestay agar untuk terus mempertahankan kearifan lokal yang ada di daerahnya, namun tetap memerhatikan kenyamanan wisatawan dengan memberikan pelayanan terbaik.

"Kearifan lokal, jangan dihilangkan, tapi harus diperhatikan kebersihannya, toiletnya bersih , ventilasinya bagus," pungkas, Eneng Nurcahyati.

Provinsi Banten yang akan dibangun sedikitnya lima Homestay di setiap desa, hal tersebut perlu dimanfaatkan dengan baik. Kegiatan tersebut diiukuti oleh berbagai pengelola homestay dan pengelola desa wisata yang ada di berbagai daerah di Provinsi Banten seperti, Desa wisata Sawarna, Banyu Biru, hingga pengelola homestay di kawasan Baduy.