Menperin Minta Industri Otomotif Agresif Perluas Pasar Ekspor
Oleh : Ridwan | Kamis, 27 April 2017 - 17:56 WIB
Menperin, Airlangga Hartarto bersama Wakil Presiden, Jusuf Kalla saat melihat salah satu mobil di ajang IIMS 2017
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pemerintah berharap industri otomotif Tanah Air semakin agresif memperluas pasar ekspor untuk membuat keseimbangan dengan kebutuhan pasar domestik. Untuk peningkatan ekspor diperlukan peningkatan aktivitas penelitian dan pegembangan produk dalam upaya menguatkan inovasi dan daya saing sekaligus memenuhi selera konsumen global.
Menurut catatan Kemenperi, tahun 2016, subsektor industri alat angkut (termasuk di dalamnya industri otomotif) memberikan sumbangan terhadap PDB sektor industri non-migas mencapai 10,47 persen.
"Saat ini produksi nasional kendaraan roda empat mencapai 1,1 juta unit per tahun dengan jumlah ekspor sebanyak 200 ribu unit per tahun, dan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak tiga juta orang Indonesia. Kami targetkan total produksi nasional kendaraan roda empat pada tahun 2020 sebesar 2,5 juta unit," ungkap Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto di Jakarta (27/4/2017).
Salah satu negara yang berpeluang menjadi destinasi baru pasar ekspor bagi industri otomotif nasional saat ini, yaitu Australia. Pasar kendaraan roda empat di negara kanguru tersebut mencapai 1,2 juta unit per tahun.
"Di sana, beberapa produsen otomotif terpaksa tutup. Ini menjadi kesempatan yang bagus bagi Indonesia untuk masuk ke pasar Australia,"terang Menperin.
Mengenai penerapan standar emisi Euro4, Airlangga mengatakan, pelaku industri sudah siap untuk menjalankan aturannya dan Kementerian Perindustrian terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Pertamina.
"Kami terus mengkaji standar Euro4 ini, selain bermanfaat bagi lingkungan, juga berdampak positif kepada industri apalagi sebenarnya di dunia sudah diberlakukan," imbuhnya.
Menperin menargetkan penerapan Euro4 sudah bisa terlaksana pada tahun 2019.
"Harapan itu terpenuhi apabila pembangunan kilang minyak di Cilacap cepat selesai. Bahkan, kami telah bicara dengan Kementerian ESDM yang akan menerapkan Euro5," tutup Airlangga.
Komentar Berita