Menteri Susi Rayu Pengusaha Jepang Investasi Radar

Oleh : Irvan AF | Minggu, 09 April 2017 - 08:34 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Bay Ismoyo/AFP)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Bay Ismoyo/AFP)

INDUSTRY co.id, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam rencana kunjungannya ke Jepang mengajak pengusaha asal Negeri Matahari Terbit itu agar mau berinvestasi di Indonesia berupa radar canggih pendeteksi semua benda di laut.

Menteri Susi dalam rilis yang diterima Industry.co.id, Minggu (9/4/2017), menyebutkan bahwa radar canggih itu juga untuk menghindari kejadian serupa di Raja Ampat yang telah merusak terumbu karang akibat kandasnya kapal MV Caledonian Sky.

"Mau minta radar seperti yang sudah dipasang di Wakatobi, jadi model kapal seperti kemarin di Raja Ampat bisa terdeksi ke mana dari jarak 250 kilometer," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.

Dengan demikian, menurut Susi, kapal tersebut juga bisa mendeteksi kapal mana saja yang masuk ke titik yang menjadi bagian dari kawasan konservasi perairan nasional.

Sebelumnya, KKP juga telah memantapkan langkah untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi satelit guna mendukung fungsi pengawasan dan memperluas akses pasar produk kelautan dan perikanan ke Inggris dan Uni Eropa.

Sejumlah komitmen kerja sama disepakati saat kunjungan Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liam Fox ke KKP, Kamis (6/4).

Kedatangan Liam Fox sekaligus memberi kepastian bahwa Inggris konsisten mendukung Indonesia dalam memberantas penangkapan ikan secara ilegal, melakukan tata kelola perikanan, dan menjaga keberlanjutan aktivitas penangkapan ikan di Indonesia.

Pemerintah Inggris melalui UK Space Agency (UKSA) telah menyetujui tawaran investasi di Indonesia dengan membuat proyek teknologi satelit bersama Inmarsat (International Maritime Satelite) senilai delapan juta pound atau setara Rp132 miliar.

Sekretaris Jenderal KKP Rifky Effendi Hardijanto, yang dalam kesempatan tersebut mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan, kedatangan wakil pemerintah Inggris kali ini bertujuan untuk menelaah bagaimana proyek Inmarsat mengangkat reputasi Indonesia di Grup Perdagangan Komisi Eropa dalam rangka untuk mendapatkan penurunan tarif bea masuk produk perikanan.

"Meskipun Inggris telah menyatakan keluar dari Uni Eropa, aturan pengelolaannya masih mengikuti Common Fisheries Policy Uni Eropa. Harus diteliti kebersihan dan keamanan produk yang masuk ke negaranya," jelas Rifky.

Dalam hal ini, proyek Inmarsat memiliki tugas, memastikan bahwa produk perikanan Indonesia aman, berkualitas dan bebas dari tindak penangkapan ikan secara ilegal.

Proyek KKP-Inmarsat sendiri telah dimulai pada tanggal 17 hingga 18 Januari 2017 di Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) yang membahas rancangan Paket Kerja proyek dan akan berjalan selama 2,5 tahun (2017 s.d. 2019).

Proyek inovasi berbasis teknologi satelit ini, berupa aplikasi VMS (Vessel Monitoring System) demi mendukung pengurangan IUU Fishing dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Proyek tersebut juga mendukung reputasi Indonesia sebagai pionir untuk mengantarkan perikanan yang terkendali dengan keterlacakan tinggi yang menguntungkan warga lokal.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…

Platform Teknologi Laboratorium di Indonesia Digelar untuk Ketujuh Kalinya

Rabu, 24 April 2024 - 17:56 WIB

Program Keberlanjutan dan Kecerdasan Buatan Menjadi Topik Hangat pada Pameran Lab Indonesia 2024

Jakarta– Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium ilmiah dan analisis pada tanggal 24 – 26 April 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).

Pembukaan kantor baru Thermo Fisher Scientific

Rabu, 24 April 2024 - 17:50 WIB

Ekspansi di Asia Pasifik, Thermo Fisher Scientific Buka Kantor di Jakarta dan Jalin Kemitraan Baru

Perusahaan menandatangani dua Nota Kesepahaman (MoU) dengan National Battery Research Institute dan Mandaya Hospital Group sebagai bagian dari ekspansi strategisnya di Indonesia