Menengok Kota Jababeka Cikarang, Cikal Bakal Visi 100 Kota Baru Di Indonesia

Oleh : Nandi Nanti | Minggu, 02 April 2017 - 13:08 WIB

PT Jababeka Tbk ( 100 Kota Baru Di Indonesia )
PT Jababeka Tbk ( 100 Kota Baru Di Indonesia )

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (PT Jababeka Tbk), perusahaan pengembang kawasan industri ini memulai sejarah dan kiprahnya dari pemberian izin Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 1989. Saat itu izin diberikan kepada konsorsium 21 pengusaha untuk mengembangkan sebuah lahan bekas galian bata dan genteng tak produktif, untuk menjadi kawasan industri.

Konsorsium tersebut dipimpin oleh dua orang pengusaha bernama Setyono Djuandi Darmono dan Hadi Rahardja, yang berikutnya menjadi pendiri perusahaan pengembang kawasan industri yang kemudian dinamakan dengan Jababeka. Kata Jababeka merupakan akronim atau singkatan dari Jawa Barat - Bekasi. Sebuah paduan dari nama Kabupaten Bekasi sebagai tempat kawasan industri itu dikembangkan, serta restu yang diperoleh dari pemerintah provinsi Jawa Barat.

Sebagai langkah awal, dikembangkanlah lahan seluas 500 hektare di Cikarang, Bekasi, dengan Unilever dan United Tractors sebagai tenant pertama yang tengah membutuhkan pengembangan pabrik di kawasan tersebut.

Setelah mengalami berbagai perluasan di tahun-tahun berikutnya, pengembangan kawasan industri Jababeka di Cikarang telah diisi sekitar 1.650 perusahaan yang berasal dari 30 Negara sebagai tenant. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain seperti Samsung Electronic, ICI, Mattel, KAO, United Tractors, Akzo Nobel, dan Nissin. Di kawasan ini telah tertampung sebanyak 730.000 pekerja dan 10.000 ekspatriat.

Kawasan ini pun terus berkembang menjadi sebuah kota mandiri seluas 5.600 hektare dan merupakan kawasan industri terbesar tercatat se-Asia Tenggara, dengan sebutan Kota Jababeka. Kota Jababeka telah berkembang dari sebuah lahan hijau menjadi sebuah komunitas besar dengan penduduk sekitar 1 juta orang.

Kawasan terletak 35 kilometer sebelah timur Jakarta, dan memiliki lokasi yang strategis di sepanjang koridor Bekasi Cikampek, Kota Jababeka dapat diakses dengan jalan tol dan kereta api dengan jarak tempuh 45 menit dari pusat bisnis Jakarta.

Guna melengkapi fasilitas penunjang proses produksi, pihak pengelola kawasan dalam hal ini Jababeka membangun pembangkit listrik Bekasi Power. Pembangkit listrik dengan kapasitas 130 MW ini resmi dioperasikan pada tahun 2013 demi memenuhi kebutuhan energi dari kawasan industri dan sekitarnya.

Selain pembangkit listrik, Jababeka juga mengembangkan fasilitas logistik yang melayani kegiatan ekpor-impor selain distribusi domestik, yaitu Cikarang Dry Port. Cikarang Dry Port merupakan yang pertama dan satu-satunya Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) di Indonesia, yang memungkinkan aktivitas bea cukai ekspor-impor dapat diselesaikan dalam kawasan industri Jababeka. Cikarang Dry Port memiliki kode pelabuhan internasional IDJBK. Sejak dibangun tahun 2011, Cikarang Dry Port memiliki kapasitas sampai 250.000 TEUs dan fasilitas komprehensif seperti pergudangan dan depot kontainer. Pada awal 2016 Cikarang Dry Port telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu pelaksana Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia. Bersama Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Cikarang Dry Port mengembangkan pusat logistik untuk komoditas kapas.

Sebelumnya Jababeka juga telah melengkapi kawasan industrinya dengan dua unit Water Treatment Plants. Dibawah kendali anak usaha PT Jababeka Infrastruktur, perseroan memiliki dan mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) terpadu. Air bersih untuk kawasan industri dan air minum bagi masyarakat diproses dan dipasok oleh dua unit pabrik pengolahan air dengan kapasitas 80.000 meter kubik.

Jababeka juga menyediakan dua unit pengelola air limbah atau Waste Water Treatment Plants di kawasan industrinya, sebagai upaya program Pollution Prevention yang bertujuan untuk memudahkan pengelolaan dan pengendalian dampak yang timbul dari kegiatan industri. Dua fasilitas pengolahan air limbah memiliki kapasitas sampai 42.000 meter kubik.

Melalui Jababeka Infrastruktur juga dikembangkan fasilitas fiber optic, yang memudahkan tenant untuk berhubungan antara kantor cabang dan kantor pusat atau juga Data Center.

Untuk fasilitas komersial, hingga saat ini telah berdiri sembilan hotel di Kota Jababeka seperti Holiday Inn, Horison, Fave Hotel, Batiqa, dan beberapa hotel lainnya, termasuk yang dikembangkan perseroan seperti President Executive Club (PEC).

Sebagai pelengkap dan sarana papan bagi para pekerja. Sejumlah proyek residensial yang cukup prestisius pun dikembangkan di kota mandiri tersebut. Berlokasi di Jababeka Residence misalnya, PT Graha Buana Cikarang mengembangkan hunian The Oscar dan Beverly Hills. Beverly Hills merupakan hunian konsep Home Stay yang mendapat sambutan baik terutama dari para ekspatriat yang bekerja di Jababeka dan para pekerja film mancanegara yang bekerja di Movieland, serta menyusul Beverly Hills Platinum.

Dua proyek residensial tadi melengkapi sebuah proyek hunian yang sudah ada, yakni D'JavaResidence. Nama yang terakhir ini dikembangkan dengan konsep hunian modern yang menggabungkan unsur unsur budaya Jawa di dalamnya, termasuk pada kualitas lanskap. Cluster ini dilengkapi pula dengan fasilitas terbaik termasuk Single Gerbang Cluster, Club House, Green Garden dan Jogging Track.

Bicara hunian di kota Jababeka, tentu tak bisa diabaikan proyek Simprug Garden sebagai hunian bernuansa modern minimalis yang menyediakan fasilitas taman inner cluster serta ruang hijau yang maksimal. Kota Jababeka juga mengembangkan Tropikana Garden, sebuah konsep hunian mewah bagi mereka yang berjiwa muda dan dinamis.

Cluster hunian yang juga amat berkelas di kota Jababeka adalah The Veranda Golf Townhouse. Cluster ini dirancang sebagai hunian masterpiece yang menghargai kualitas dan gaya hidup yang menyatu dengan alam. Terletak tepat di samping Golf Course Jababeka, memungkinkan penghuninya menikmati hijaunya alam.

Tak hanya itu, Kota Jababeka juga dilengkapi mix use project Plaza Indonesia Jababeka yang pada tahun 2019 ditargetkan selesai terbangun. Fasilitas nomor satu tersebut melengkapi fasilitas komersil yang sudah lebih dulu ada , diantaranya 28 hypermarket dan supermarket, mulai dari Farmers Market, dan Giant. Ditambah fasilitas kuliner dan restoran di Hollywood Junction dengan tenant-tenant ternama seperti J.Co, Bread Talk, Sapo Oriental, Sate Khas Senayan, A&W, DCost, Bari Uma Ramen dan Solaria. Sedangkan untuk restoran cepat saji meliputi McDonalds, Dominos Pizza, dan ratusan restoran lokal lainnya tersebar didalam area kawasan.

Kota Jababeka juga melengkapi fasilitasnya dengan akses kesehatan, mengusung konsep Medical City saat ini sudah beroperasi tiga Rumah Sakit bertaraf nasional yaitu RS Permata Keluarga, RS Harapan Keluarga, dan RS Mitra Keluarga. Jababeka juga jeli dalam tugasnya sebagai sebagai pengembang yang sosial dan ramah terhadap orang tua berusia lanjut, persereon mendirikan Senior Living D-Khayangan yang menjadi sebuah tempat pelayanan kesehatan terpadu untuk para lansia dalam memaksimalkan produktifitas mereka di usia emasnya.

Dan untuk fasilitas pendidikan bagi seluruh masyarakat di kawasan, telah berdiri 16 lembaga pendidikan berstandar nasional maupun internasional, diantaranya; Al-Azhar, BPK Penabur, Santo Leo dan sekolah lainnya. Termasuk, fasilitas pendidikan yang dikembangkan oleh Jababeka sendiri yaitu SD, SMP, SMU President dan President University yang tercatat memiliki 7.000 mahasiswa aktif.

Di kawasan Jababeka juga dilengkapi oleh berbagai fasilitas olahraga dan rekreasi meliputi Jababeka Golf & Country Club, D Warriors Outbond, Stadion Wibawa Mukti Jababeka serta venue acara skala besar, Jababeka Convention Center. Dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi lingkungan sekitar area kawasan juga berdiri Polresta Bekasi, serta Makorem TNI AD.

Di sisi kemudahan berinvestasi, Kawasan Industri Jababeka juga termasuk kawasan yang ditunjuk pemerintah untuk menjalankan program Kemudahan Layanan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) yang diluncurkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.

Lengkapnya berbagai fasilitas di kawasan menjadikan Kota Jababeka sebagai contoh sukses sebuah kota baru di Indonesia , tempat dimana investor dan pelaku usaha berbisnis dengan aman dan nyaman dengan segudang fasilitas infrastrukturnya serta komunitasnya yang dimanjakan dengan kehidupan yang ideal, dimana orang dapat tinggal, beribadah, bekerja, berbelanja, bermain bahkan belajar terintegrasi didalam kota Jababeka.

Dengan demikian, terlihat begitu besar fungsi dan peran kawasan industri dalam sebuah proses pengembangan perekonomian di kota baru. Hadirnya sebuah kawasan industri, sebuah areal yang awalnya hanya diperuntukkan bagi pengelompokan atau klasterisasi industri di satu daerah, berikutnya bisa berkembang menjadi sebuah kawasan kota baru atau kota mandiri. Setidaknya ini terlihat melalui bukti-bukti dan rekam jejak yang ada dari pengembang berkode KIJA ini.

Bila bicara kawasan industri memang jamak diartikan sebagai suatu kawasan tempat pemusatan industri yang dilengkapi dengan sarana prasarana yang meliputi lahan dan lokasi yang strategis. Penyediaan sejumlah beragam fasilitas seperti listrik, air, telepon, jalan dan tempat pembuangan limbah inilah yang akhirnya bisa menjadi pemicu berkembangnya kawasan ini menjadi sebuah kawasan mandiri baru, atau sebuah kota baru.

Cerita yang ada di sejumlah negara pun serupa. Kawasan industri pada ujungnya menjadi sebuah stimulus berkembangnya sebuah kawasan atau kota baru. Secara alamiah, sebuah kawasan industri memang dikembangkan di kawasan terluar dari sebuah kota. Ia biasanya dipersiapkan dengan akses transportasi yang baik, termasuk jalan atau bahkan jalur kereta api. Tengok saja sejumlah kawasan industri yang berkembang pesat di sepanjang Sungai Thames di Thames Gateway, London, Inggris.

Dan sudah fitrahnya, sebuah kawasan industri dibangun di dekat fasilitas-fasilitas transportasi, khususnya lebih dari satu moda transportasi, serta mudah mencapai bandar udara. Pengembangan kawasan industri di dekat fasilitas-fasilitas tadi tentunya untuk menekan tingkat investasi di sisi infrastruktur. Hal ini juga tentunya akan menekan tingginya biaya logistik yang harus diemban para tenant di kawasan industri tersebut.

Berikutnya lokasi yang 'established' tadi juga akan menarik minta investor untuk mengembangkan bisnis barunya di kawasan itu. Secara jelas pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian juga sempat menyebutkan perihal peran kawasan industri dalam peningkatan angka ekspor. Pengembangan kawasan industri juga bisa dinilai sebagai salah satu pemantik dari kehadiran para investor asing ke dalam negeri.

Namun harus disadari pula bahwa investasi dalam pengembangan sebuah kawasan baru tidaklah sedikit. Dengan situasi masih minimnya ketersediaan infrastruktur pendukung, tak jarang sebuah kawasan baru harus dibangun lewat pola kerja sama dengan pemerintah daerah. Sehingga dapat terjadi saling dukung dalam upaya pengembangan perekonomian setempat.

Memang belum ada rule of thumb yang menyebutkan berapa nilai investasi minimal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah kawasan baru. Namun semakin minim infrastruktur yang tersedia, makin tinggi pula nilai investasi yang harus dikucurkan.

Dengan situasi demikian, mungkin perlu diapresiasi langkah PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (Jababeka) yang memiliki program membangun 100 Kota Baru di seluruh Indonesia. Jababeka menargetkan bisa mengembangkan pembangunan 100 kota baru di semua provinsi di Indonesia. Jika program ini disebut-sebut sebuah mimpi besar, maka ini adalah sebuah mimpi besar yang harus diberikan dukungan penuh.

Namun tak sekadar mimpi, karena Jababeka telah memulai langkah tersebut, dan setidaknya sudah ada 17 nota kesepahaman rencana pengembangan kota baru yang sudah siap direalisasikan oleh Jababeka tersebut.

Proses pengembangan kawasan atau kota baru tersebut kini bisa disaksikan di Kendal Jawa Tengah, Tanjung Lesung Banten, dan Morotai di Halmahera. Bukannya tak ada tantangan yang harus dihadapi. Tentunya perlu kesiapan dan partisipasi dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat, baik dari sisi tenaga maupun skill untuk bisa sinergi dalam sebuah program pengembangan tersebut.

Jika melihat sebuah multiplier effect yang bakal tercipta baik manfaat langsung maupun manfaat tidak langsung lewat kehadiran sebuah kawasan industri, atau sebuah kota baru di sebuah kawasan, maka tak ada kata lain selain dukungan penuh terhadap rencana Jababeka mengembangkan 100 Kota Cikarang Baru di setiap Provinsi di Indonesia. (NN)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…