RSPO Targetkan 50 Persen Lahan Sawit Tersertifikasi 2020

Oleh : Herry Barus | Rabu, 29 Maret 2017 - 13:17 WIB

Kebun Kelapa Sawit (Ist)
Kebun Kelapa Sawit (Ist)

INDUSTRY.co.id - Palembang- Organisasi nirlaba para pemangku kepentingan rantai bisnis kelapa sawit Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menargetkan sebanyak 50 persen lahan di Indonesia telah tersertifikasi pada 2020.

Direktur RSPO Tiur Rumondang di Palembang, Rabu (29/3/2017) mengatakan, target ini harus diwujudkan karena persyaratan memiliki sertifikat RSPO diperkirakan pada masa mendatang bakal menjadi keharusan terutama oleh negara-negara pengespor produk CPO, dan lainnya.

"Untuk negara Eropa dan Amerika bahkan untuk saat ini sudah mewajibkan. Ke depan, sertifikat RSPO ini bakal menjadi kebutuhan untuk menjaga keberlangsungan rantai bisnis sawit," kata Tiur.

Ia mengatakan sejauh ini, Indonesia sebagai negara penyangga 50 persen dari kebutuhan minyak sawit dunia hingga kini telah menyertifikasi sekitar 18 persen atau 1,8 juta hektare dari total 11 juta luas lahan secara keseluruhan. (Sumsel sebanyak 163 ribu hektera dan seluruh dunia baru mencapai 3,3 juta hektare).

Menurut Tiur capaian ini patut disyukuri mengingat sertifikat RSPO ini sifatnya sukarela atau tidak seperti sertifikat ISPO yang sifatnya mandatory.

"Artinya sudah ada perubahan perilaku dari pelaku bisnisnya, tinggal lagi bagaimana mendorongnya mengingat sejumlah isu yang masih menghadang, seperti isu lingkungan, isu deforestasi, isu gas rumah kaca dan isu biodeversity," kata dia.

Untuk itu, strategi ke depan, RSPO akan terus menghimbau pihak-pihak dalam rantai bisnis sawit untuk segera menyertifikasi usahanya.

Meski produk sawit Indonesia saat ini banyak dikirim ke Tiongkok dan India yakni negara yang belum mengharuskan serfikasi RSPO, tapi seiring dengan perubahan prilaku penduduk dunia yang ingin mengetahui proses suatu produk maka lambat laun bakal menjadi keharusan pasar global.

"Sejauh ini, serfitikat RSPO ini dipadang cukup efektif untuk menangkal isu-isu lingkungan," kata dia.

RSPO merupakna organisasi nirlaba yang mempersatukan para pemangku kepentingan yang berasal dari tujuh sektor di sepanjang industri kelapa sawit yakni perkebun kelapa sawit, pengelola atau penjual minya kelapa sawit, produsen barang dan konsumen, peritel, bank, investor, LSM konservasi lingkungan dan LSM sosial untuk mendorong minyak kelapa sawit berkelanjutan.

RSPO membuat 8 standarisasi rantai bisnis sawit mulai dari proses, penjualan, hingga pembelian yang diperbarui setiap lima tahun, diantaranya, komitmen pada transfaransi, sistem pertanian berkelanjutan dan peningkatan produktifitas.

Pada tahun 2016, sebanyak 2.700 petani swadaya kelapa sawit dengan luas lahan 5.500 hektare di tiga kecamatan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan meraih sertifikat berkelanjutan "Roundtable on Sustainable Palm Oil" (RSPO).

Sertifikasi ini menjadi yang terbesar di dunia untuk kelompok petani swadaya.

Salah seorang petani sawit swadaya yang menjadi ketua Penghimpunan Sapta Tungga Mandiri, Amin Rohmad mengatakan sangat bangga atas keberhasilan ini setelah berjuang keras selama satu tahun lebih.

"Kami telah menunjukkan bahwa petani sawit swadaya mampu memenuhi standar keberlanjutan internasional. Kami bangga bisa mewakili Indonesia di pasar global," imbuhnya seperti dilansir Antara.

Ia mengemukakan untuk mewujudkan ini bukan perkara mudah karena harus ada perubahan budaya kerja.

"Contohnya untuk pakai helm saja, itu bukan perkara muda untuk menyuruh petani melakukannya. Begitu pula dengan memakai pupuk dan lainnya," kata dia

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dwidayatour Carnival 2024

Kamis, 25 April 2024 - 13:27 WIB

Dwidayatour Gelar Dwidayatour Carnival presented by.Mandiri di Gandaria City

Memasuki tahun ke-8, Dwidayatour Carnival presented by Mandiri digelar kembali. Pameran produk wisata yang kerap ditunggu-tunggu para pecinta travel ini akan kembali digelar di Gandaria City,…

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

Kamis, 25 April 2024 - 12:49 WIB

Mandala Finance Rilis Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Rencana Strategis Menuju Pertumbuhan Optimal

PT Mandala Multifinance Tbk mengumumkan kinerja keuangan Tahun Buku 2023, serta rampungnya proses akuisisi oleh MUFG Group, sebuahlangkah strategis yang diyakini akan membawa dampak positif…

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…