Komite Rakyat Nasional: Permasalahan Freeport Sengsarakan Sebagian Besar Rakyat Papua

Oleh : Hariyanto | Selasa, 28 Maret 2017 - 12:08 WIB

Ilustrasi demonstrasi mahasiswa di depan DPR menolak PT Freeport. (Jefta Images / Barcroft Media / Barcroft Media via Getty Images)
Ilustrasi demonstrasi mahasiswa di depan DPR menolak PT Freeport. (Jefta Images / Barcroft Media / Barcroft Media via Getty Images)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Juru bicara Komite Rakyat Nasional Akhrom Menilai, permasalahan Freeport di Indonesia tidak membawa kesejahteraan rakyat Papua, melainkan  menyengsarakan sebagaian besar rakyat Papua. Pasalnya, Corporate Social Responsibility dalam UU PT No 40 Tahun 2007 cukuplah lemah.

"Besarnya jumlah bantuan CSR tidak disebutkan dalam UU PT tersebut, padahal bila kita berhitung secara matematis dan logika sederhana saja, bila Freeport dan pemerintah Indonesia pada masa yang lalu konsisten tentunya Rakyat Papua sekarang tidak ada yang sengsara," ujar Akhrom kepada INDUSTRY.co.id melalui keterangan tertulis, Selasa (28/03/17).

Menurut Akhrom, bila CSR bersifat mendidik pastinya rakyat Papua sudah lepas landas bukan malah semakin mundur dalam konteks apapun, misalnya CSR dibidang usahawan, selama 10 tahun kebelakang semasa pemerintah SBY, sudah pasti banyak mencetak pengusaha baru yang bekerja sama dengan Freeport secara berkesinambungan.

Akhrom menambahkan, CSR Freeport bila secara Asumsi memiliki keuntungan 10 Triliun pertahunnya, maka satu persen nya bila tidak salah hitung maka CSR nya adalah 100 Miliar dalam pertahun.

"Dapat dibayangkan bila itu direalisasikan dengan baik dan konsisten untuk masyarakat Papua khususnya,"tambahnya.

Belum lagi, lanjut Akhrom, Freeport memiliki limbah berbahaya (B3), yang berdampak pada lingkungan, dimana kerusakan lingkungan berdampak pada kehidupan manusia.

"Sehingga timbul pertanyaan apakah hal ini menjadi perhatian khusus pemerintah daerah ?, hems sangat disayangkan bila Bupati hanya berdiam diri serta hanya menikmati hasil bumi Timika saja," lanjut Akhrom.

Akhrom menilai, Pengelolaan CSR bila salah urus maka menjadi korupsi gaya baru Korporasi khususnya dibidang pertambangan, pelaporan pendapatan hasil tambang dapat dimanipulasi.

"Sehingga CSR pun secara otomatis termanipulasi besarnya untuk dikeluarkan, begitu juga pembayaran Pajak dan Royalti kepada Negara turut serta termanipulasi," ujarnya.

Oleh karenanya Komite Rakyat Nasional berharap, khususnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian ESDM untuk bekerja sama dalam mengaudit Hasil pendapatan emas PT Freeport Indonesia, baik PT FI itu sendiri dan Dinas Pertambangan, Dinas Kehutanan serta instansi terkait lainnya.

"Bila perlu Bupati Mimika yang sudah terperiksa sebagai tersangka Penggunaan Ijazah Palsu turut diperiksa." tegas Akhrom.

Sehingga transparansi pendapatan emas dapat diketahui berapa hasil perhari, perbulan dan pertahunnya.

"Bila negara mengetahui maka manipulasi pajak, royalti dan CSR dapat dihindari serta bisa dikontrol dengan memegang prinsip kesejahteraan Rakyat Indonesia khususnya Rakyat Papua," Pungkas Akhrom.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi tiket

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:49 WIB

Jangan Kelewatan, Ini 10 Tips Mendapatkan Tiket dan Voucher Belanja Online!

Berbelanja online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menawarkan kemudahan, variasi produk, dan tentu saja, kesempatan untuk menghemat uang melalui tiket dan voucher serta…

Renos

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:36 WIB

Cari Furnitur dan Elektronik Rumah yang Murah? Datang ke Event Renos Gebyar Ramadhan Saja!

Di era yang serba cepat ini, mencari furnitur dan elektronik untuk rumah tidak lagi memerlukan waktu dan usaha yang banyak. Mulai dari mencari furnitur untuk kamar hingga elektronik rumahan…

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan membidik sektor pertanian melalui BSI Mitra Plasma Sawit. Kunjungan dilakukan ke salah satu kebun sawit di Sumatera.

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:20 WIB

Dorong Sustainable Banking, BSI Dukung Pembiayaan Sawit Bagi Petani Plasma

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) secara konsisten mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission (NZE) dari berbagai aspek. Salah satunya pembiayaan ramah lingkungan dengan…

Ilustrasi perumahan

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:16 WIB

Terdepan di Wilayah Jabodetabek, Bogor Catat Selisih Pertumbuhan Harga Hunian Tertinggi

Tren harga rumah di Indonesia mengalami peningkatan tahunan sebesar 2,4 persen pada bulan Februari 2024 dibandingkan sejak Februari 2023. Rumah123 mencatat Bogor mengalami kenaikan harga hunian…

Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk (BTPN)

Kamis, 28 Maret 2024 - 14:44 WIB

Bank BTPN Akuisisi Dua Perusahaan Pembiayaan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance

Akuisisi OTO dan SOF jadi tonggak penting bagi Bank BTPN dalam mendorong inovasi produk dan layanan yang semakin relevan dengan kebutuhan perbankan dan pembiayaan masyarakat Indonesia.