4.000 Petani Sawit di Seruyan Perlu Miliki Sertifikat ISPO-RSPO

Oleh : Herry Barus | Senin, 27 Maret 2017 - 11:17 WIB

Ilustrasi perkebunan sawit. (Foto: IST)
Ilustrasi perkebunan sawit. (Foto: IST)

INDUSTRY.co.id - Kuala Pembuang- Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Institut Penelitian Inovasi Bumi (INOBU) telah mendata 4.000 petani kelapa sawit swadaya yang ada di kabupaten tersebut.

"Sedangkan luas lahan kebun sawit swadaya yang berhasil terdata sekitar 8.000 hektar," kata Direktur Pelaksana INOBU Joko Arif di Kuala Pembuang, Senin (27/3/2017)

Ia mengatakan, jumlah petani dan lahan kelapa sawit yang telah terdata tersebut merupakan 86 persen dari seluruh petani kelapa sawit swadaya yang ada di "Bumi Gawi Hatantiring".

"Dan kita menargetkan, pada pertengahan 2017 ini seluruh petani sawit swadaya di Seruyan sudah bisa dipetakan," katanya.

Ia menjelaskan, pendataan yang dilakukan sejak 2016 lalu itu merupakan langkah awal dalam proses pendaftaran budidaya untuk mendapatkan Sertifikat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) bagi petani sawit swadaya.

Adapun STDB dan SPPL merupakan merupakan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi keberlanjutan seperti sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sehingga dapat disetarakan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit.

"Mudah-mudahan dengan selesainya pendataan, maka diharapkan pada 2019-2020 sudah mulai ada petani sawit di Seruyan yang tersertifikasi," katanya.

Sementara, Bupati Seruyan Sudarsono mengatakan, pengelolaan perkebunan sawit yang dilakukan petani tradisional di Seruyan tidak jauh berbeda dengan yang dikelola perusahaan perkebunan sawit, dan petani lokal juga mampu memproduksi tandan buah segar (TBS) sawit dengan kwalitas sama seperti yang dihasilkan perusahaan.

"Hal yang berbeda hanya dari sisi legalitasnya saja," katanya seperti dilansir Antara.

Menurutnya, yang perlu dilakukan tinggal mendorong agar petani mendapatkan ISPO dan RSPO sehingga mendapatkan pengakuan dari negara dan internasional.

"Kami yakin dalam satu atau dua tahun ke depan sudah ada sebagian petani yang memiliki sertifikat ISPO dan RSPO, dan dengan mengantongi sertifikat ISPO dan RSPO maka petani sawit kami bisa disejajarkan dengan perusahaan perkebunan sawit," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE)

Jumat, 19 April 2024 - 16:19 WIB

PGE Perluas Pemanfaatan Teknologi Terobosan untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Mempertahankan keunggulan di industri panas bumi tak bisa dilakukan tanpa terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terbaru. Menunjukkan komitmen mengembangkan potensi energi panas bumi di…

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Jumat, 19 April 2024 - 14:51 WIB

Progress Capai 77%, Kementerian PUPR Targetkan Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino - Jambi Rampung Awal 2025

Melanjutkan tinjauan dari Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi dengan PJ Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani dan Anggota…

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…