Dinilai Hambat Pembangunan Perkebunan Sawit, Pemerintah diharapkan Kaji Ulang PP Gambut

Oleh : Hariyanto | Jumat, 24 Maret 2017 - 14:30 WIB

kelapa sawit (ilustrasi)
kelapa sawit (ilustrasi)

INDUSTRY.co.id - Jakarta,  Permerintah diharap mengkaji kembali Peraturan Pemerintah Nomor 57/2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (PP gambut).

Pengamat perkebunan Institut Pertanian Bogor (IPB), Sapta Raharja menilai, aturan tersebut menghambat pembangunan perkebunan dan berakibat investasi sawit Rp136 triliun terancam menguap dan hilangnya lapangan pekerjaan jutaan orang.

"Seharusnya sebuah regulasi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bukan merugikan seperti PP gambut, aturan yang sejak awal sudah ditolak banyak pihak ini berpotensi melahirkan berbagai masalah baru," kata Sapta di Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Tidak hanya itu, potensi investasi Rp240 triliun dari ekspansj perkebunan kelapa sawit yang dapat menghasilkan devisa ekspor sedikitnya US$12 miliar per tahun juga terancam hilang.

Kegagalan ekspansi akan mengancam peluang penciptaan lapangan kerja langsung untuk sedikitnya 400.000 kepala keluarga (KK) dan petani plasma perkebunan rakyat sebanyak 300.000 KK.

"Dampak lainnya dari penerapan PP gambut, adalah melahirkan pengangguran. Setidaknya ada 340.000 KK petani sawit akan kehilangan mata pencahariannya dari 1,5 juta hingga 1,7 juta hektare lahan gambut yang dimanfaatkan untuk budidaya kelapa sawit," papar Sapta.

Bahkan, lanjut Sapta, dalam jangka panjang regulasi itu menimbulkan persoalan-persoalan lain, karena penurunan produktivitas kelapa sawit dan multiplier effectnya, mengakibatkan matinya pengembangan ekonomi lokal.

"Saat ini saja, iklim investasi dan kepastian berusaha Indonesia sudah terganggu dengan kebijakan ini," ujarnya. (Hry/ Imq)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri

Jumat, 19 April 2024 - 19:28 WIB

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM). Tim yang terdiri dari…

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jumat, 19 April 2024 - 19:20 WIB

Gelorakan Sportivitas, PIS Jadi Sponsor Tim Voli Jakarta Pertamina Enduro dan Jakarta Pertamina Pertamax

Jakarta- PT Pertamina International Shipping menjadi salah satu sponsor resmi tim voli Jakarta Pertamina Pertamax dan Jakarta Pertamina Enduro yang akan berlaga di kompetisi Proliga 2024 musim…

Pembukaan ATARU Mal

Jumat, 19 April 2024 - 17:17 WIB

ATARU Mal Delipark Medan Resmi Dibuka Sebagai Toko Terbesar di Indonesia

ATARU yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group di bawah naungan PT ACE Hardware Indonesia Tbk resmi membuka toko terbesar di Indonesia dan hadir pertama kali di Kota Medan.

Dok. microchip

Jumat, 19 April 2024 - 17:08 WIB

Perluas Pasar Jaringan Otomotif, Microchip Akuisisi ADAS dan Digital Cockpit Connectivity Pioneer VSI Co. Ltd.

Microchip Technology Inc. mengumumkan rampungnya pengakuisisian VSI Co. Ltd. yang berbasis di Seoul, Korea, pelopor industri yang menyediakan teknologi dan produk konektivitas kamera, sensor,…

PathGen

Jumat, 19 April 2024 - 16:50 WIB

PathGen Raih Pendanaan dari East Ventures dan Royal Group Indonesia

PathGen atau PathGen Diagnostik Teknologi, sebuah startup bioteknologi kesehatan berbasis di Indonesia yang berfokus pada solusi pengujian molekuler memperoleh pendanaan dari East Ventures,…