Program e-Smart IKM Bawa 1.000 Pengusaha Kecil Menegah di Bogor Go Digital

Oleh : Ridwan | Kamis, 21 Maret 2019 - 14:15 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih saat membuka program e-Smart IKM Go Digital di Bogor (Foto: Ridwan)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih saat membuka program e-Smart IKM Go Digital di Bogor (Foto: Ridwan)

INDUSTRY.co.id - Bogor, Transformasi digital dari proses jual beli konvensional menjadi jual beli online semakin marak di Indonesia, tidak hanya untuk produk berupa barang bahkan jasa, menjadikan industri e-commerce memiliki tantangan besar tetapi menjanjikan potensi yang tidak kecil.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian terus gencar mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri agar segera memanfaatkan teknologi digital sehingga mampu berdaya saing global.

"Kami berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital dengan menggunakan alat promosi digital, sistem informasi digital, pembayaran digital, serta manajemen relasi dengan pelanggan secara digital pula," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat membuka program e-Smart IKM "Go Digital" di Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/3).

Sejak tahun 2017, Kemenperin telah berupaya melakukan edukasi dan pembinaan terhadap IKM di dalam negeri untuk bisa masuk dalam e-commerce melalui program e-Smart IKM. 

Menurut Airlangga, ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mempermudah dan memperluas akses pasar bagi IKM nasional sekaligus memperbesar presentase produk Indonesia unjuk gigi di e-commerce. 

"Persoalan IKM itu biasanya terkait akses pasar, keuangan, dan kualitas produk, dengan program e-Smart IKM kami akan dorong kualitas nya dan diperkenalkan dengan market place," terangnya.

Ditambahkan Airlangga, upaya pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) melalui pemanfaatan teknologi digital ini untuk memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0.

Menperin pun meyakini, penggunaan teknologi era revolusi industri 4.0 akan mampu mendongkrak produktivitas industri manufaktur secara efisien, termasuk sektor IKM. Bahkan, produk-produk yang dihasilkan bakal lebih kompetitif dan inovatif. 

"Oleh karena itu, ke depannya, investasi bisnis akan cenderung mengarah kepada aktivitas usaha dengan platform yang kita kenal dengan istilah industri 4.0,"ungkapnya. 

Apalagi, Indonesia mempunyai potensi seiring dengan semakin berkembangnya penggunaan internet dan membaiknya infrastruktur telekomunikasi.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, sepanjang tahun 2017, pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 262 juta orang. 

"Penetrasi penggunaan internet itu diharapkan juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses pasar seperti jual beli online, ujar Airlangga. 

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih menjelaskan, Bogor menjadi Kota kedua penyelenggaraan e-Smart IKM Go Digital, yang sebelumnya digelar di Semarang, Jawa Tengah.

"Ini merupakan upaya kita membina IKM agar mulai memasarkan produknya melalui e-commerce," kata Gati.

Menurutnya, cara seperti ini lebih efektif menjangkau dan membina para IKM untuk Go Digital. " Dua tahun sebelumnya kita door to door kerja sama dengan Dinas, tapi tidak efektif. Jadi polanya kita ganti terus, dengan seperti ini akan lebih efektif," tuturnya.

Acara yang dihadiri 1000 orang peserta yang meliputi IKM dan masyarakat umum dari wilayah Jabodetabek, Cianjur, Sukabumi dan wilayah lainnya di Jawa Barat ini berkolaborasi dengan 17 pelaku usaha dan teknologi seperti marketplace besar di Indonesia, logistik, perbankan, financial technology, dan information technology yang dikemas dalam konsep pameran, talkshow, dan workshop.

Kemenperin mencatat, hingga akhir tahun 2018, Workshop e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 5.945 pelaku usaha dengan total omzet sebesar Rp 2,37 miliar. 

Berdasarkan sektornya, industri makanan dan minuman mendominasi hingga 31,87% dari total transaksi di e-Smart IKM, kemudian disusul sektor industri logam sebesar 29,10%, dan industri fesyen sebesar 25,87%. 

"Hingga tahun 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10.000 peserta untuk ikut dalam program ini," pungkas Gati.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…