Rembug Petani Peternak Indonesia Mengarah Provokasi dan Politisasi Petani

Oleh : Wiyanto | Senin, 18 Maret 2019 - 12:34 WIB

Petani Cianjur
Petani Cianjur

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Salah satu champion sekaligus tokoh petani hortikultura di Cianjur, Suhendar mengungkapkan Rembug Petani-Peternak Indonesia pada tanggal 21 Maret 2019 di Jakarta yang digelar Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) dan organisasi lainnya sangatlah provokatif. Karenanya, petani Cianjur khususnya menolak dan meminta aparat pemerintah membatalkan rembug tersebut.

"Kami sebagai petani jangan ganggu kami, jangan bawa-bawa kami, sebab kami sudah enjoy bertani saat ini. Kami berkat bantuan pemerintah melakukan budidaya yang baik dan mendapatkan harga yang layak," demikan diungkapkan Suhendar di Cianjur, Senin (18/3).

Dari leaflet yang beredar, panitia rembug menyebutkan pencitraan data pangan, telah memunggungi akal sehat dan hati nurani. Siasat terlahir untuk menutupinya namun berujung pada kegaduhan publik. Kedaulatan petani dan peternak pun terancam.

"Ini sintesi yang menyesatkan, sangat provokatif, bawa-bawa kami selaku petani. Ini sebenarnya mau nyelamatin siapa? Kami petani baik-baik saja," jelas Suhendar.

Padahal, pria yang didaulat sebagai salah satu champion cabai dan bawang yang cukup berpengaruh di wilayah Jawa Barat ini sangat mengakui program pertanian di era pemerintahan Jokowi-JK mampu mensejahterakan banyak petani, tidak terkecuali petani di Cianjur.

"Banyak program masuk ke sini mulai dari kawasan cabe, bawang, RIPH, sampai pasca panen. Semua untuk kepentingan petani. Yang saya tau, semua daerah juga kebagian. Proporsional," ujarnya.

Karenanya Suhendar menegaskan Rembug ini bersifat provokatif, tendesius, memperalat dan politisasi petani. Acara ini justru meresahkan petani, yang saat ini sudah tenang, menikmati hidup bahagia sebagai petani.

"Kan terbukti harga cabe bawang stabil sampai sekarang, dulu-dulu mana pernah lebaran harga cabe rendah. Tau-tau tinggi," tegasnya.

"Petani banyak terbantu dengan adanya program-program pro pertanian. Jadi, petani mana yang tertindas? siapa yang mau diselamatkan?," pinta Suhendar.

Hal senada diungkap Ketua Champion Cabai se Jawa Barat, Juhara. Ia menegaskan agar tidak mengatasnamakan petani jika tidak paham akar masalah. Petani itu sudah capek di ladang sehingga jangan dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.

"Apalagi dipake untuk mendeskreditkan pemerintahan sekarang. Ini benar-benar nyata gagal paham," tegasnya.

Oleh karena itu, Juhara meminta agar acara rembug tersebut tidak perlu dilanjutkan karena tidak bermanfaat. Namun demikian lebih lihat langsung ke petani langsung dan diberikan.bantuan.

"Rembug-rembug itu gak usah saja, tidak ada manfaatnya. Sini liat kegiatan petani langsung, didengarkan, dibantu. Kalau di Jakarta kan gak ada sawah, percuma ngobrol di sana," ujarnya.

Sebelumnya Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir juga menolak acara rembung ini. Pasalnya karena mengatasnamakan petani.

"Kami petani merasa dijual jual untuk kepentingan kalian. Petani itu bukan banyak diskusi, apalagi memprovokasi dan menyebar kebencian, tapi harusnya bekerja," ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ditjen PKH Kementan kordinasi cegah virus dampak kematian Kerbau

Sabtu, 20 April 2024 - 15:46 WIB

Kementan Sigap Tangani Kasus Kematian Ternak Kerbau Pampangan di Sumsel

Beberapa waktu lalu telah terjadi kasus kematian ternak kerbau pampangan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Kasus ini tercatat mulai tanggal 15 Maret hingga 6 April 2024, terutama di Desa…

BNI apresiasi Thomas dan Uber Cup

Sabtu, 20 April 2024 - 13:52 WIB

Indonesia Juara di All England dan BAC, BNI Apresiasi dan Dukung Tim Thomas & Uber Cup

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi gemilang para atlet bulu tangkis Indonesia dalam dua turnamen bergengsi, All England 2024…

Menparekraf Sandiaga Uno

Sabtu, 20 April 2024 - 11:45 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Transformasi Pariwisata Pascapandemi dalam Forum PBB di New York

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri undangan PBB untuk berbicara pada high level meeting "UN General Assembly Sustainability Week" di New…

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Sabtu, 20 April 2024 - 10:59 WIB

Sambut Hari Kartini, Hutama Karya Resmikan Fasilitas Daycare

Menyambut Hari Kartini 2024, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) secara resmi meluncurkan Daycare dan Sekolah Harmony Montessori di lingkungan perusahaan. Fasilitas ini diresmikan oleh…

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

Sabtu, 20 April 2024 - 10:06 WIB

OYO Berikan Layanan Komprehensif bagi Acara yang Diselenggarakan Pemerintah

OYO implementasikan kesuksesan bisnis akomodasi pemerintahan di India dengan sediakan layanan integrasi akomodasi, transportasi dan katering untuk berikan layanan komprehensif bagi acara yang…