Dengan Skema KPBU, Pemerintah Akan Danai Proyek Perumahan

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 11 Maret 2019 - 08:50 WIB

Ilustrasi Rumah Susun di Jakarta
Ilustrasi Rumah Susun di Jakarta

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam waktu dekat segera menawarkan pembiayaan infrastruktur dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek perumahan. Khususnya dalam pembangunan rumah susun (rusun).

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai penawaran KPBU untuk proyek perumahan tersebut sangat positif. “Ini potensinya cukup besar,” kata Bhima, Minggu (10/3/2019).

Dia menilai, jika nantinya Kementerian PUPR sudah menawarkan proyek tersebut kepada pengembang maka akan banyak swasta yang berminat. Sebab, kata Bhima, saat ini kebutuhan perumahan khususnya untuk masyarakat berpendapatan rendah (MBR) di Indonesia cukup besar.

Bhima mengatakan, pada tahun lalu backlog atau gap ketersediaan rumah mencapai 7,6 juta unit. Untuk itu, dengan adanya skema KPBU yang akan ditawarkan Kementerian PUPR dapat menjadi salah satu solusi.

Dia menuturkan, jika hanya mengandalkan dana pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak akan cukup. “Diasumsikan per rumah membutuhkan Rp 200 juta, artinya dana yang dibutuhkan untuk bangun 7,6 juta unit adalah Rp 1.520 triliun,” jelas Bhima.

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto mengatakan akan mulai menawarkan skema KPBU untuk pembangunan proyek perumahan mulai April 2019. “Ini kan baru terbentuk satu bulan ini, nanti saya semiga satu bulan ke depan bisa kami tawarkan ke pengembang,” kata Eko belum lama ini.

Eko mengatakan target investasi yang akan masuk dengan skema KPBU dinilai bukan proses yang cepat. Untuk itu, Eko belum bisa mengungkapkan berapa target nilai investasi melalui KPBU karena proses perencanaan hingga memulai konstruksi membutuhkan waktu sekitar 15 sampai 16 bulan.

Dengan adanya penawaran tersebut, Eko menjelaskan saat ini tidak hanya dalam pembangunan jalan tol dan sistem penyediaan air minum (SPAM), namun peluang KPBU juga akan dijajaki dalam pembangunan rusun.  “Dari segi payung hukum, sama dengan sektor yang lain. Yang membedakan, bidang perumahan pemanfaatannya lebih ke domain private dibandingkan sektor lain seperti jalan yang jelas untuk publik,” ungkap Eko.

Eko menambahkan dalam menyiapkan penerapan KPBU bidang perumahan, perlu keterlibatan kontraktor atau pengembang yang sekaligus menjadi investor sejak awal. Terutama dalam tahap awal pembuatan desain, pembangunan, hingga pengelolaan dengan diberikan masa konsesi dalam jangka waktu tertentu.

“Ini merupakan model bisnis baru, untuk itu perlu dibicarakan juga dengan para pengembang yang nantinya dapat sekaligus menjadi investor,” tutur Eko. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…