Pemerintah Terus Berkomitmen Meningkatkan Akses Layanan Dasar

Oleh : Herry Barus | Kamis, 07 Maret 2019 - 06:19 WIB

Pemerintah Terus Berkomitmen Meningkatkan Akses Layanan Dasar (Foto Dok Industry.co.id)
Pemerintah Terus Berkomitmen Meningkatkan Akses Layanan Dasar (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Banjarmasin - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di paruh akhir masa jabatannya tetap berkomitmen dengan terus meningkatkan akses layanan dasar untuk kesehatan, pendidikan dan sumber daya manusia.

"Pemerintah itu sangat berkomitmen untuk mengurangi beban masyarakat yang dari 40% kelompok masyarakat berpendapatan terendah sampai batas tertentu," ujar Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Perlindungan Sosial Kemenko PMK Tubagus Achmad Choesni.

Demikian disampaikan Tubagus Achmad Choesni dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Terobosan dan Sinergi Layanan Dasar di Kalimantan Selatan”, bertempat di Gedung Mahligai Pancasila, Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Banjarmasin, Rabu (6/3/2019).

Menurut Tubagus, melalui berbagai bantuan sosial dan intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat yang dilakukan dalam lima tahun terakhir menempatkan posisi Indonesia sejak 2017 masuk dalam high human development indeks.

Kebijakan pemerintah melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Bidik Misi, Beras Sejahtera, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan BPJS Ketenagakerjaan mampu menurunkan tingkat indeks Gini Rasio. Adapun, tingkat kemiskinan secara nasional pada Maret 2018 sudah mencapai 9,82%, menurun dari 11,25% pada tahun 2014.

Tubagus menerangkan, komitmen pemerintah melindungi masyarakat miskin terus diwujudkan dalam tahun 2019 dengan terus meningkatkan jumlah dan memperluas jangkauan penerima manfaat.

Dicontohkan, penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada 2018 sudah mencapai 92,4 juta orang. Pada tahun ini, ditambahkan menjadi 107,2 juta orang. Adapun, jumlah penerima PKH telah digulirkan untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Sedangkan, mulai tahun ini, penerima Rastra digabungkan dalam Program BPNT.

Terkait akses pendidikan, pemerintah juga memberikan alokasi KIP hingga 19,7 juta siswa dan Beasiswa Bidik Misi bagi pelajar/mahasiswa kurang mampu. Di luar itu, pemerintah juga memberikan perhatian kepada kaum disabilitas, lanjut usia dan marjinal.

"Tentu saja ada yang kita upayakan untuk meningkatkan penerimaan pendapatan masyarakat dengan program pemberdayan lain. Selain perlindungan sosial kami memastikan pemenuhan kapasitasnya terpenuhi," jelas Tubagus.

Salah satu tugas Kemenko PMK adalah memastikan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian dari kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas, kesejahteraan dan karakter manusia Indonesia.

Tubagus Choesni menambahkan, salah satu fokus utama dari pemerintah adalah menekan angka stunting. Meski dalam lima tahun terakhir, tingkat imunisasi dasar meningkat, angka stunting juga menurun, angka kematian bayi menurun, dan angka kematian balita juga menurun, namun kebijakan mengurangi stunting terus dilakukan.

"Stunting itu jadi kalau kita intervensi dengan baik, kalau berhasil itu bisa mengurangi cognitive capacity-nya. Karena jika kita bisa meningkatkan investasi cognitive sejak bayi, maka itu bisa menjadi generasi baik di masa yang akan mendatang," jelas Deputi Kemenko PMK.

Aksi tindakan penurunan stunting antara lain seperti program isi piringku, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, dan bebas cacing untuk anak.

"Intervensi pemberian ASI eksklusif itu penting, karena banyak sekali sekrang produk-produk yang kelihatannya bisa menggantikan ASI," jelas Tubagus Choesni.

Satu hal, Tubagus mengapresiasi upaya dari pemerintah provinsi Kalimantan Selatan dan masyarakat setempat dalam menurunkan tingkat stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Pun, tingkat kemiskinan Kalimantan Selatan di bawah rata-rata kemiskinan nasional, yakni 4,65% pada tahun 2018.

Turut hadir dalam Diskusi Media FMB 9 kali ini adalah Staf Ahli Menteri Bidang Aksesbilitas Sosial Kemensos Marjuki, Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan Nurul Fajar Desira, dan pengamat Kesehatan Muhammad Rudiansyah. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jumat, 19 April 2024 - 11:01 WIB

Moody’s Pertahankan SCR Indonesia di Peringkat Baa2, Menko Airlangga: Kepercayaan Investor Masih Kuat

Lembaga Pemeringkat Moody’s kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia pada peringkat Baa2, satu tingkat di atas investment grade, dengan outlook stabil pada…

Menteri BUMN Erick Thohir

Jumat, 19 April 2024 - 10:35 WIB

Erick Peringatkan BUMN untuk Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperingatkan BUMN untuk mengantisipasi dampak dari gejolak ekonomi dan geopolitik dunia. Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen…

Founder dan CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito

Jumat, 19 April 2024 - 10:20 WIB

Akuisisi Saham Crown Group, Iwan Sunito Tawarkan Rp1 Triliun kepada Paul Sathio

CEO ONE Global Capital, Iwan Sunito melayangkan penawaran penyelesaian senilai Rp1 triliun kepada Paul Sathio untuk mengakuisisi seluruh saham Crown Group.

Yili melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Jumat, 19 April 2024 - 10:16 WIB

Yili Melalui Joyday Salurkan Bantuan melalui YKAI dan Komunitas Sosial

Dalam semangat berbagi dan kepedulian di bulan suci Ramadhan, PT YILI Indonesia Dairy melalui merek unggulannya, es krim Joyday, telah melakukan serangkaian inisiatif program yang bertujuan…

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 19 April 2024 - 09:55 WIB

Menperin Agus Bicara 'Blak-blakan' Soal Investasi Menggirukan Apple di Tanah Air

Indonesia tengah mendorong komitmen investasi dari Apple Inc. untuk menanamkan investasi di Tanah Air. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang turut hadir mendampingi…