Gandeng Kominfo, XL Hadirkan Pojok Pintar Sisternet

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 04 Maret 2019 - 15:01 WIB

Direktur Jaringan XL Axiata Yessie D. Yosetya saat meresmikan "Pojok Pintar Sisternet" di Kantor Kementerian Kominfo Jakarta, Senin (4/3/2019).
Direktur Jaringan XL Axiata Yessie D. Yosetya saat meresmikan "Pojok Pintar Sisternet" di Kantor Kementerian Kominfo Jakarta, Senin (4/3/2019).

INDUSTRY.co.id, Jakarta -Guna mendorong perempuan Indonesia agar lebih melek teknologi digital, Kementerian Komunikasi dan lnformatika (Kominfo) dan PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) menginisiasi wahana belajar "Pojok Pintar Sisternet”. 

Wahana itu dirancang sebagai ’rumah singgah’ bagi perempuan untuk belajar, berbagi, dan memperluas wawasan mengenai berbagai isu pemberdayaan perempuan dan peluang sosial ekonomi dengan memanfaatkan teknologi digital. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Rosarita Niken Widiastuti menyatakan teknologi harus dimanfaatkan perempuan untuk lebih berdaya dan mengembangkan potensi diri. 

”Mulai dari mengonsumsi informasi yang berkualitas hingga dimanfaatkan untuk menambah penghasilan untuk meningkatkan ekonOmi. Saya mengapresiasi ekosistem telekomunikasi yang bisa mengambil peran dalam memberdayakan perempuan dalam memanfaatkan teknologi secara bijak dan bermanfaat,” ujarnya saat meresmikan Pojok Pintar di Kantor Kementerian Kominfo Jakarta, Senin (4/3/2019). 

Sekjen Kominfo mengharapkan agar perempuan lebih melek digital. Apalagi saat ini banyak informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dalam bentuk hoaks atau berita bohong. 

”Melalui Pojok Pintar kita bisa saling belajar memilih dan memilah informasi. Sekaligus mencegah penyebaran hoaks dan berita bohong. Belajar untuk saring sebelum sharing dengan menjadi perempuan yang cerdas dan melek teknologi digital,” harapnya. 

Direktur Jaringan XL Axiata Yessie D. Yosetya mengatakan era digitai membuka kesempatan luas bagi siapa saja untuk meningkatkan kemampuan dengan memberdayakan potensi diri. 

”Termasuk bagi semua perempuan Indonesia. Apalagi dengan keberadaan jaringan data yang semakin meluas hingga ke pelosok-pelosok daerah, tidak ada alasan Iagi bagi perempuan pedesaan untuk tidak menjadi setara secara akses ke sumber-sumber edukasi dan memperbesar 
peluang ekonomi," ungkapnya. 

Menurut Yessie, wahana belajar digital menjadi wujud nyata ekosistem komunikasi dan informatika dalam mengakselerasi kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat dengan teknologi 
digital. 

Pojok Pintar merupakan bagian darl upava kaml UMUk mendorong kaum perempuan indonesua untuk semakin maju secara sosial dan ekonomi," jelasnya. 

Kelas Gratis untuk Perempuan 

Pojok Pintar Sisternet yang pertama ini dapat diakses di Press Room Kantor Kementenan Kominfo, Jl. Medan Merdeka Barat 9, Jakarta Pusat. Sejumlah aktivitas telah disiapkan di Pojok Pintar. 

Setiap bulannya akan ada kelas “Sister Berbicara” dengan beragam materi yang diajarkan seperti digital parenting, kewirausahaan, literasi digital, dan fotografl jurnalistik. Setiap materi akan dibawakan oleh seorang ahli di bidang terkait yang akan memandu peserta untuk mengetahui Iebih dalam setiap tema, termasuk bagaimana memanfaatkan sarana digital untuk mendapatkan hasil yang maksimal terkait dengan materi yang telah dipelajari. 

Kelas tersebut akan berlangsung setiap bulan dan terbuka bagi perempuan dari masyarakat umum, tanpa dipungut biaya. Untuk mengikuti kelas-kelas yang tersedia, masyarakat perlu terlebih dahulu mendaftar sebagai anggota Sisternet di www.sisternet.co.id/login. Aktivitas di Pojok Pintar sudah mulai bisa diakses oleh masyarakat mulai S Maret 2019. lnformasi terkait dengan program Pojok Pintar dan Sisternet bisa langsung diperoleh melalui saluran digital lnstagram @Sisternetid @kemenkominfo atau ke website Sisternet. 

Sisternet merupakan program yang diinisiasi oleh XL Axiata sebagai dukungan kepada kaum perempuan Indonesia untuk bisa memanfaatkan sarana teknologi guna meningkatkan kualitas hidup diri, keluarga, dan lingkungan sekelilingnya. Sisternet menyediakan beragam materi belajar yang bisa diakses secara digital dan tatap muka. Secara aktif Sisternet juga menyambangi kaum perempuan di pelosok daerah untuk membantu membuka wawasan perempuan agar mampu menikmati dan memanfaatkan keberadaan sarana digital seperti masyarakat di kota-kota besar. 

Sejak diluncurkan 4 tahun yang lalu, sampai saat ini tidak kurang dari 13 ribu orang kaum perempuan sudah pernah mengikuti kelas-kelas program Sisternet. Saat ini, program Sisternet aktif menjalin kerjasama dengan sejumlah kementerian. Program Sisternet juga melibatkan kementerian dan lembaga. Kerjasama telah dan masih dilaksanakan dengan Kementerian Komunikasi dan lnformatika, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Kementerian Desa, Pembangunan 
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. 

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

#bluBuatBaik Waste Station sudah tersebar di 7 lokasi strategis.

Rabu, 24 April 2024 - 23:16 WIB

Hari Bumi, Ini Langkah Kecil Memilah Sampah Untuk Bumi Lebih Sehat

blu by BCA Digital turut memfasilitasi dengan membangun sarana seperti Waste Station dan mengintegrasikan aplikasi Rekosistem x blu untuk mendorong perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah…

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.

Industri keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:00 WIB

Asaki Desak Pemerintah Segera Terapkan Antidumping Keramik China, Besaran Tarif Capai 150%

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mendesak KADI untuk bekerja serius dan segera menerapkan kebijakan Antidumping untuk produk keramik impor asal Tiongkok yang secara tren tahunan…