Kementan Ajak Pengusaha Muda Agrotech kembangkan Pertanian Indonesia

Oleh : Wiyanto | Minggu, 03 Maret 2019 - 05:55 WIB

Sekjen Kementan Syukur Iwantoro di Agropreneur
Sekjen Kementan Syukur Iwantoro di Agropreneur

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Sekretaris Jenderal, Kementerian Pertanian, Syukur Irwantoro mengajak pera Pengusaha Muda Agrotech untuk bersama-sama mengembangkan pertanian Indonesia dalam satu visi dan misi yang sama yaitu menjadikan Indonesia sebagai pensuply pangan terbesar dunia tahun 2045.

“Pemerintah Jokowi-Jk menginstruksikan ke seluruh jajaran untuk merubah mindset agar hadir ditengah-tengah masyarakat dalam melayani, membantu serta memecahkan masalah yang ada di masyarakat,” ujar Syukur dalam acara Diskusi & Sharing Perkembangan Agrotech di Indonesia di Ruang Teater Gedung PIA Kementan, pada Jumat (1/3) ini.

Dalam pertemuan tersebut Syukur mengungkapkan bahwa saat ini Kementan telah melakukan berbagai perubahan yang dapat membantu petani, salah satunya adalah sistem percepatan pelayanan izin usaha bidang pertanian melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Program ini memberikan pelayanan perijinan online sesuai pelaksanaan pelayanan perijinan berusaha melalui Online Single Submission (OSS) secara nasional.

Lebih lanjut Syukur mejelaskan bahwa kemudahan mendapatkan informasi di era digital saat ini, membuat orang-orang khususnya pengusaha muda (Agropreneur) yang menguasai teknologi mulai melirik sektor pertanian. Mereka menilai pertanian di Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara agraris. Sehingga, tertantang untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan pertanian yang ada melalui teknologi, atau yang biasa disebut agrotech.

Peranan generasi millennial dalam bidang pertanian ini perlu dirangkul oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian, dalam bentuk kolaborasi. Agar, mendapatkan insight dari pelaku agrotech.

Pertanian Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan menguntungkan bagi para pengusaha muda (Agroprenuer), sehingga dengan terbukanya peluang tersebut Agropreneur dapat mengembangkan berbagai jenis usaha khususnya di bidang teknologi StartUp pertanian.

“Untuk itu kami menyediakan gedung Pusat Informasi Agribisnis (PIA) ini untuk teman-teman pelaku Start-Up berdiskusi, menyalurkan ide dan gagasan baru terkait pertanian Indonesia, sehingga kami sebagai regulator dan teman-teman sebagai praktisi dapat menjadi satu kekuatan untuk memajukan Indonesia, saya ingin generasi muda bisa menjadi lebih maju lagi, “ tegas Syukur

Dalam pertemuan diskusi pengembangan Agrotech yang di gelar Kementan tersebut hadir para pelaku usaha Start-up /Agri Preneur atau usahawan muda pertanian, Stakeholder agrotech, Software house dan pengembang teknologi bidang pertanian serta mahasiswa dan para pelaku pertanian terkait.

User Experience (UE) startup I Grow, Yaumil, mengatakan bahwa dirinya sudah bertekad untuk membangun indonesia memiliki teknologi canggih, cepat dalam mengelola dan berbisnis pangan, utamanya pada bidang hortikultura.

"Sejauh ini kita memang sedang fokus pada horti, tapi bukan tidak mungkin kita juga merambah bisnis pertanian ini pada peternakan. Secara sederhana, kita ingin menyediakan layanan yang mudah, cepat pada layanan horti," katanya.

Secara singkat, iGrow adalah sebuah platform yang membantu petani lokal, khususnya lahan yang belum dioptimalkan dan diberdayakan oleh para investor penanaman untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi.

"iGrow bukanlah semata produk dengan visi komersial saja, tapi juga punya misi besar untuk bisa melestarikan kehidupan di bumi. Menciptakan ketahanan pangan yang dapat diakses secara adil dan merata bagi semua manusia di bumi," katanya.

Anak muda lainya dari stratup MSMB Ari Jaya Cahyono mengatakan, salah satu cara dalam mewujudkan lumbung pangan dunia adalah transferability untuk bergerak dari hulu ke hilir.

"Makanya kami buat website teknoligi sensor untuk mengetahui cuaca dll. Kami yakin, cara ini adalah cara yang bisa menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," tukasnya.

Selain I Grow dan MSMB, acara Agrotech 2019 juga dihadiri Start-Up lain seperti dari marketplace Sayur Box, Ayo Mart, Bahtera Kopi, Bursa Tani, Aplikasi Petani, Lembaga Merak dan Padi Padi Rumah Organik.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…