Tiga Alasan Pengusaha Truk Enggan Melintas di Tol Trans Jawa

Oleh : Herry Barus | Kamis, 28 Februari 2019 - 16:05 WIB

Ilustrasi Jalan Tol (ist)
Ilustrasi Jalan Tol (ist)

INDUSTRY.co.id - Semarang- Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang membeberkan alasan pihaknya enggan menggunakan jalan tol Trans Jawa dalam pengiriman berbagai jenis barang.

"Alasan pertama kami memilih jalan nasional daripada jalan tol adalah tarif," kata Ketua Aptrindo Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Supriyono di Semarang, Rabu.

Ia menyebutkan biaya distribusi barang dengan tujuan dari Semarang ke Jakarta untuk truk golongan V sebesar Rp3 juta, sedangkan jika melintasi jalan tol untuk pergi pulang Rp2 juta.

"Terus komisi sopir dan uang makan habis, kalau masuk tol bagaimana?" ujarnya.

Alasan kedua adalah kendaraan yang digunakan Aptrindo berupa truk-truk berukuran besar yang hanya bisa berjalan dengan kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam dengan kondisi muatan penuh, sedangkan jalan tol dibangun dengan konsep kecepatan tinggi.

Truk muatan berat, kata dia, tidak akan berani berjalan dengan kecepatan tinggi dan harus berhenti tiap 3-4 jam perjalanan guna menjaga suhu ban tidak terlalu panas.

"Perbandingannya, truk muatan berat Semarang-Jakarta butuh 1,5 hari jika menggunakan jalan tol, namun jika melintasi jalan nasional berkisar dua hari sehingga durasi waktunya terpaut sedikit," katanya.

Kemudian, alasan ketiga adalah belum semua ruas jalan tol Trans Jawa terdapat area istirahat, padahal ini penting karena truk harus berhenti guna mendinginkan ban.

Supriyono seperti dilansir Antara berpendapat jika jalan tol merupakan jalan alternatif dan bukan kewajiban hal itu berarti pengusaha di bidang transportasi sah-sah saja memilih jalan nasional atau jalan tol karena pertimbangannya adalah nilai ekonomi.

"Seluruh anggota Aptrindo Cabang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang akan bersedia masuk tol jika konsumen bersedia menanggung biaya jalan tol sesuai tarif," ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…