Pemerintah Segera Keluarkan Kebijakan Afirmatif Ekonomi Berkeadilan

Oleh : Herry Barus | Senin, 27 Februari 2017 - 11:27 WIB

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (Bloomberg / Getty Images)
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (Bloomberg / Getty Images)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan afirmatif untuk mengurangi kesenjangan ekonomi akibat liberalisasi dan globalisasi.

"Pemerintah akan terbitkan kebijakan, bagaimana ekonomi yang berkeadilan harus ada langkah afirmasi. Hal ini akibat liberalisasi dan globalisasi, yang menyebabkan kesenjangan makin tinggi," kata Wapres M Jusuf Kalla saat peletakan batu pertama pembangunan gedung "Center of Microfinance" di Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (27/2/2017)

Pembangunan tersebut kerja sama antara PT Bank BRI dengan Unhas. Bangunan dua lantai dengan luas 1.400 meter persegi tersebut bisa jadi pusat pengkajian dan pendidikan bidang usaha kecil dan mikro.

Seperti dilansir Antara, dalam kesempatan itu Wapres Jusuf Kalla didampingi Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Dirut BRI Asmawi Syam serta Rektor Unhas Dwia Aries Tina.

Lebih lanjut Jusuf Kalla mengatakan liberalisasi tersebut juga menyebabkan kesenjangan makin tinggi.

"Oleh karena itu, tambahnya, pemerintah ingin membuat jalan tengah dengan kebijakan ekonomi yang berkeadilan; yakni adil dari sisi fasilitas dan adil dari sisi hasil," kata Wapres.

Wapres mencontohkan masyarakat Thionghoa yang cepat maju. Tidak ada yang salah mereka maju dan pemerintah tak ingin menurunkan mereka tapi mendorong yang lain naik.

"Center of microfinance ini membalikkan dari praktek ke teori. Jadi dari proses menjadi teori kemudian dipraktekkan lagi, supaya orang jangan memulai dari nol lagi," kata Wapres.

JK mengharapkan center ini menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Wapres menjelaskan bahwa masalah terbesar bangsa saat ini adalah bagaimana bisa maju secara bersama-sama dan mengurangi ketimpangan.

"Kalau ada kesenjangan yang besar antara yang kaya dan miskin suatu negara akan goyah. Jadi bukan menurunkan yang besar tapi dengan menaikkan yang kecil. Atau memperbanyak yang kecil," kata Wapres.

Persoalan utamanya, tambah Wapres, adalah bagaimana para pengusaha kecil mendapatkan akses yang lebih baik dan mendidiknya kemudian mendorongnya agar dapat menaikkan pendapatan, membuka lapangan kerja sehingga akan membuat harmoni bangsa.

"Jadi bagaimana pengusaha kecil bisa dapatkan akses dan mendapatkan fasilitas perbankan dengan mudah dan berkembang. Ini pasti akan membuka lapangan kerja dan akan membuat harmoni bangsa.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.