Pacu Hilirisasi, Menperin Resmikan Pusat Kompetensi SDM Industri Pengolahan Kakao di Batang

Oleh : Ridwan | Senin, 11 Februari 2019 - 19:55 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Menristekdikti Mohamad Nasir saat meresmikan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu (PPKIPKT) di Batang, Jawa Tengah (Foto: Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Menristekdikti Mohamad Nasir saat meresmikan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu (PPKIPKT) di Batang, Jawa Tengah (Foto: Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Batang, Pemerintah terus mendorong pengembangan hilirisasi di sektor industri untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku di dalam negeri. Salah satu sektor prioritas yang sedang dipacu adalah industri pengolahan kakao. 

"Guna mencapai sasaran tersebut, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang perkakaoan," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada peresmian Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu (PPKIPKT) di Batang, Jawa Tengah, Senin (11/2).

Menperin menjelaskan, pendirian PPKIPKT menjadi wujud nyata dari implementasi amanat Presiden Joko Widodo  yang menginginkan perguruan tinggi dapat mendukung dan terlibat langsung dalam aktivitas industrialisasi. 

"Upaya ini sebagai pengantar agar bangsa Indonesia siap memasuki era industri 4.0," tegasnya.

PPKIPKT merupakan pabrik pengolahan kakao pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan kebun kakao dan sekaligus menjadi pusat pengembangan SDM di bidang kakao. Fasilitas ini mulai dibangun sejak tahun 2017 melalui kerja sama antara Kementerian Perindustrian dengan Pemerintah Kabupaten Batang dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
 
"Ini menjadi sarana dan prasarana yang kita harapkan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat baik melalui penciptaan wirausaha baru maupun menyediakan SDM yang siap bekerja di bidang industri pengolahan kakao," paparnya.

Airlangga menambahkan, berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, Kemenperin menetapkan industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor unggulan dalam penerapan digitalisasi. "Sektor makanan dan minuman itu termasuk di dalamnya adalah industri pengolahan kakao atau cokelat," terangnya.

Menperin optimistis, produk kakao olahan dari dalam negeri dapat diminati pasar global. Apalagi seiring perkembangan zaman, cokelat sudah menjadi kebutuhan gaya hidup masyarakat. "Di Eropa misalnya, ketika minum kopi, lebih afdol sambil makan cokelat," ucapnya.

Untuk itu, perlu didorong peningkatan utilitas industri pengolahan kakao. "Kami mengapresiasi di cacao teaching industry ini, mesin-mesin pengolahannya sudah menggunakan 90 persen komponen dari dalam negeri," ujarnya.

PPKIPKT diresmikan langsung oleh Menperin bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Bupati Batang Wihaji, serta Rektor UGM Panut Mulyono. Turut hadir Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto, Anggota Komisi X DPR RI Marlinda Irwanti, dan Direktur Utama PT Pagilaran Rahmat Gunadi.

Selanjutnya, Plt. Dirjen Industri Agro Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono, Sekjen Kemenperin Haris Munandar, Irjen Kemenperin Setyo Wasisto, serta Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Imam Haryono.

Lokasi PPKIPKT berada di Desa Wonokerso, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang mempunyai area pabrik seluas 9.000 m2 dengan terdiri dari bangunan seluas 2.590m2. Fasilitas ini dilengkapi mesin dan peralatan industri pengolahan kakao berkapasitas 6.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp89,9 miliar.

Menurut Airlangga, PPKIPKT akan dihibahkan kepada UGM untuk pengembangan SDM, kemudian kegiatan penelitian dan pendidikan bidang kakao bakal dioperasikan oleh PT. Pagilaran sebagai unit usaha milik UGM. 

"Kami berharap kepada PT. Pagilaran agar lebih aktif menjalin kemitraan dengan petani kakao," tuturnya.

Kemudian, Kemenperin berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian guna menggenjot produksi kakao, baik melalui program ekstensifikasi, intesifikasi maupun rehabilitasi. Hal ini sejalan upaya Kemenperin untuk mendongkrak utilitas sektor industri pengolahan kakao yang saat ini kapasitas produksinya mencapai 747 ribu ton per tahun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Paviliun Indonesia di Ajang SIAM 2024 Maroko

Rabu, 24 April 2024 - 10:38 WIB

12 Industri yang Diboyong Kemenperin di Ajang SIAM 2024 Maroko Tempati Paviliun Internasional Terbaik

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Sopar Halomoan Sirait menyampaikan apresiasi kepada KBRI Rabat atas…

SIAM 2024 Maroko

Rabu, 24 April 2024 - 10:30 WIB

Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Pameran SIAM di Maroko

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International…

MODENA Energy

Rabu, 24 April 2024 - 10:30 WIB

MODENA Energy Klaim Siap Maksimalkan Penggunaan Energi Terbarukan

MODENA Group, salah satu pionir terdepan home appliances di Indonesia, dengan bangga mengumumkan peluncuran MODENA Energy, sebuah lini bisnis yang bertujuan untuk menciptakan solusi mengenai…

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri AVPN Abu Dhabi 2024

Rabu, 24 April 2024 - 10:20 WIB

Di Ajang AVPN Abu Dhabi 2024, Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Pariwisata Berkelanjutan Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan bahwa praktik-praktik pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan menjadi dasar utama dalam pengembangan…

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk

Rabu, 24 April 2024 - 10:15 WIB

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk. Catatkan Kinerja Solid di Kuartal Pertama 2024

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk. (dahulu PT Surya Esa Perkasa Tbk.) (“ESSA”), perusahaan tercatat yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas)…