1.500 Hektar Padi di Cilacap Siap Panen

Oleh : Herry Barus | Jumat, 01 Februari 2019 - 20:00 WIB

Panen Padi (Foto Dok Industry.co.id)
Panen Padi (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Cilacap- Sebagian area persawahan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, segera memasuki masa panen padi, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap Erma Syahyuni.

"Berdasarkan pantauan kami, area persawahan yang akan segera memasuki masa panen padi pada pertengahan hingga akhir bulan Februari ini berada di wilayah timur, khususnya Kecamatan Maos dan Sampang. Potensi luas panennya mencapai 1.500 hektare," katanya di Cilacap, Jumat(1/2/2019)

Ia mengatakan area persawahan di wilayah timur Kabupaten Cilacap khususnya yang berada di Daerah Irigasi (DI) Serayu dengan luas sawah yang mencapai kisaran 10.000 hektare memasuki masa tanam lebih awal.

Menurut dia, hal itu disebabkan saluran irigasi di area persawahan tersebut mulai dialiri air sejak tanggal 15 September 2018 setelah sempat menjalani perawatan dan perbaikan.

Dengan demikian, kata dia, puncak masa panen padi di Kabupaten Cilacap khususnya yang berada di DI Serayu diperkirakan akan berlangsung pada bulan Maret.

"Selain Maos dan Sampang, area persawahan yang berada di DI Serayu adalah Kecamatan Adipala, Kroya, Binangun, dan Kesugihan. Produktivitasnya diperkirakan mencapai 6 ton per hektare," katanya.

Erma mengakui jika sebagian masa panen di sebagian wilayah Cilacap berlangsung mundur seiring dengan mundurnya masa tanam yang berlangsung di daerah itu terutama yang berada di wilayah barat seperti Kedungreja, Kawunganten, Sidareja, Bantarsari, dan sebagian wilayah timur khususnya Nusawungu yang sempat tergenang banjir.

Bahkan, kata dia, di wilayah barat Cilacap seperti Kecamatan Kawunganten dan Bantarsari masih ada yang belum selesai tanam padi.

"Namun untuk petani di Kecamatan Majenang, masa panennya 'lumintu' karena selesai panen langsung ditanami padi kembali," jelasnya.

Terkait dengan kondisi cuaca yang sering berubah-ubah, dia mengatakan hal itu dapat memicu terjadinya serangan hama wereng batang cokelat dan tikus.

Menurut dia, hama tersebut sempat menyerang tanaman padi di sebagian Kecamatan Gandrungmangu dan Sidareja namun dapat segera diantisipasi.

"Alhamdulillah dapat segera diantisipasi dari awal sehingga bisa teratasi, sehingga harapannya nanti produktivitasnya tidak mengalami penurunan yang signifikan," katanya. (Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…