Kendala Pengusaha Busana Muslim, Terkait PPN

Oleh : Herry Barus | Jumat, 01 Februari 2019 - 08:00 WIB

Busana muslim bermodel kaftan. (Foto Ist)
Busana muslim bermodel kaftan. (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pelaku bisnis busana muslim berharap pemerintah membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) agar kuat bersaing di pasar global.

"Kita melihat bahwa subsidi pajak itu penting sekali dengan adanya persaingan global seperti saat ini, pemain-pemain UKM ini perlu dibesarkan," kata pendiri perusahaan perdagangan busana muslim daring, Hijup.com, Diajeng Lestari usai diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (31/1/2019)

Dia mengungkapkan bahwa pelaku bisnis busana muslim di Indonesia sebagaian besar sekitar 98 persen adalah usaha kecil menengah (UKM) sehingga perlu dikuatkan.

"Jadi saat ini mungkin kita bisa dibilang masih bibit-bibit, belum berbuah. Jadi kita ingin naik kelas dulu levelnya. Jadi menengah dan menjadi besar sehingga kita bisa lebih  menuai hasilnya," katanya.

Diajeng Lestari mengatakan saat ini pelaku bisnis busana muslim Indonesia bersaing, bukan hanya dari tingkat UKM ya, tapi harus bersaing dengan pemain global.

"Karena kita lihat banyak dari brand-brand internasional, multinational company itu juga menyasar market populasi Muslim, ini terutama di Indonesia," katanya.

Diajeng menilai Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi yang luar biasa untuk industri halal (Islamic industry), salah satunya mode fasyen atau Islamic fashion.

"Fashion Muslim minta dukungan kepada Pak Jokowi tentunya secara konkrit, misalnya dari sisi penguatan hulu dan penguatan hilirnya dan juga regulasi2 yang menstimulus berkembangnya UKM-UKM fashion Muslim di Indonesia," harapnya, seperti dilansir Antara.

Saat diterima di Istana Merdeka, istri dari pendiri Bukalapak.com Achmad Zaky ini menyebutkan Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, berdasarkan data Global Islamic Economy Index, pasar Indonesia mencapai 20 miliar dolar AS atau nomor tiga terbesar seluruh dunia.

"Dan di sini nilai ekspor kita 0,5 billion, jadi dari sisi produksi kita mungkin kita perlu meningkatkan dari sisi itu," katanya.

Diajeng Lestari mengatakan pasar global tahun 2017 tercatat 270 miliar dolar AS dan diprediksi 2023 naik menjadi 361 miliar dolar.

"Tentunya ini ketika kita berproduksi lebih besar lagi," harapnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa

Kamis, 25 April 2024 - 23:56 WIB

Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Umumkan Hasil Kinerja Perusahaan Yang Solid Selama 2023

Prudential Indonesia terus melanjutkan komitmennya melindungi dan mendukung nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp17 triliun atau lebih dari Rp46 miliar per hari.

Bincang Duta Baca Indonesia di Kabupaten Buleleng, Bali.

Kamis, 25 April 2024 - 23:23 WIB

Bincang Duta Baca Indonesia, Kabupaten Buleleng Bali Siap Atasi Globalisasi Lewat Perpustakaan

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, tantangan globalisasi harus disikapi dengan adaptif agar perpustakaan tidak termarginalkan. Literasi juga diharap bisa menjawab tantangan…

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…