Akhir 2018, RFB Bukukan Volume Transaksi Melampaui Target 1 Juta Lot

Oleh : Herry Barus | Jumat, 18 Januari 2019 - 09:00 WIB

Teddy Prasetya, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka (Foto Dok Industry.co.id)
Teddy Prasetya, Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Menutup tahun 2018, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) berhasil membukukan total volume transaksi 1,178,427 lot atau melonjak 93,08% dibandingkan tahun 2017. Ini merupakan rekor baru dalam pencapaian kinerja Perseroan dan melebihi target yang ditetapkan di awal tahun 2018 sebesar 1 juta lot.

Dengan prestasi tersebut kian mengukuhkan RFB sebagai pemimpin pasar di industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), yang ditunjukkan dengan posisi peringkat pertama  dari seluruh perusahaan pialang berjangka lainnya berdasarkan data yang dilansir dari PT Bursa Berjangka Jakarta.

Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, Teddy Prasetya mengatakan bahwa hasil kinerja yang memuaskan ini tercapai berkat kerja keras dan fokus dari seluruh tim bisnis dan operasional RFB yang berusaha memenuhi target baik secara kuantitas maupun kualitas yang baik.

Sepanjang tahun 2018, total volume transaksi RFB ditopang oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (Sistem Perdagangan Alternatif /SPA) yang meningkat 81,19%, atau menjadi 886,699 lot, sementara volume transaksi multilateral naik 141,19% menjadi 291,728 lot hingga 31 Desember 2018.

Tingginya pertumbuhan transaksi multilateral dikarenakan geliat harga komoditas seperti Emas, Kopi, Kakao yang bergerak positif sepanjang tahun anjing tanah ini. Sejalan dengan itu, komitmen RFB dalam mendukung pemerintah menciptakan kedaulatan di bidang komoditas dengan menjadi referensi harga dunia menjadi energi perseroan untuk memacu peningkatkan porsi volume transaksi multilateral secara bertahap.

Sampai akhir Desember 2018, RFB berhasil menghimpun total 2.833 nasabah baru, tumbuh 33,51%  dari tahun 2017 sebanyak 2.122 nasabah baru. Peningkatan jumlah nasabah baru ini seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap jasa perusahaan pialang PT Rifan Financindo Berjangka, serta peningkatan layanan di berbagai sisi.

“Transparansi menjadi urutan pertama dalam prinsip kerja kami, kedua adalah layanan yang memuaskan. Setiap marketing yang kami tugasi membangun hubungan dengan nasabah harus menjadi rekan atau mitra nasabah yang selalu siap sedia menjawab dan melayani kebutuhan transaksi nasabah secara profesional dan berintegritas,” ujar Teddy.

Terkait transparansi lanjutnya, RFB telah memfasilitasi sistem transaksi dengan SITNA atau Sistem Informasi Transaksi Nasabah yang telah disediakan oleh Kliring Berjangka Indonesia dan Bursa Berjangka Jakarta. Dengan adanya SITNA, setiap transaksi kontrak berjangka yang tercatat di bursa berjangka dapat dipantau oleh nasabah kapan pun dan di mana pun.

Di samping SITNA, saat ini RFB juga menyediakan fasilitas registrasi online dan aplikasi transaksi berbasis aplikasi di IOS maupun android. Dengan sistem ini nasabah bisa melakukan transaksi secara real time. Ke depan, semua proses akan didigitalisasi secara bertahap sehingga semakin memudahkan nasabah dalam berinteraksi dan bertransaksi di RFB.

Sehubungan dengan pencapaian kinerja RFB tersebut, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang mengatakan saat ini RFB sebagai perusahaan pialang terbesar dan terdepan di industri PBK dengan kontribusi terbanyak di BBJ.

Dalam era global market dan perkembangan teknologi, RFB selalu mengikuti dan menyesuaikan kebutuhan pasar terutama untuk para nasabah. Sehingga dapat memudahkan para nasabah untuk bertransaksi secara mudah dan real time.

“Kami optimis, RFB dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas di tahun 2019 ini menjadi lebih besar lagi dari tahun sebelumnya,”ucapnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhiyadi turut menyampaikan bahwa saat ini pencapaian kinerja RFB di tahun 2018 sebagai perusahaan pialang terbesar mencapai rangking sebagai pialang teraktif nomor 1 dengan pencapaian volume total transaksi 1.178.427 lot dengan rata-rata transaksi harian mencapai 4.532,4 lot/hari.

“Di era revolusi 4.0, RFB selalu menyesuaikan kebutuhan pasar, sehingga nasabah dapat bertransaksi secara mudah dan real time dan user friendly. Kamipun optimis, di tahun 2019 ini RFB dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas nya untuk menjadi lebih besar lagi,” tandasnya

Opitimis Tembus Rekor Baru di Tahun 2019

Jika di tahun 2018, RFB berhasil melampaui target, di tahun 2019 perseroan optimistis menetapkan target total volume transaksi sebesar 1,5 juta lot yang terdiri dari 1,1 juta lot untuk volume transaksi bilateral, dan 400 ribu lot untuk volume transaksi multilateral.

Realisasi angka tersebut akan didukung dengan pengembangan infrastruktur dan ekspansi Sumber Daya Manusia dengan penambahan jumlah dan skill marketing di setiap cabang. Saat ini RFB memiliki 10 kantor yang tersebar di Jakarta (2 kantor), Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, Medan, Pekanbaru, Palembang dan Yogyakarta.

Teddy mengatakan bahwa harapan dan peluang masih terbuka luas untuk pertumbuhan pasar Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di tahun ini, meski akan digelar pesta demokrasi pada April nanti. Potensi terjadinya dinamika pada harga-harga komoditas itu pasti, namun pasar akan tetap stabil. Karena, beberapa permintaan komoditas seperti kopi dan emas diprediksi masih tetap akan tinggi.

Sementara untuk produk investasi sistem perdagangan alternatif (SPA), seiring membaiknya pasar finansial global, maka tingkat pertumbuhan ekonomi di berbagai negara termasuk Indonesia optimistis masih tumbuh positif sehingga daya kemampuan berinvestasi pun mengalami peningkatan.

 “Yang jelas fokus strategi kami tetap sama dengan sebelumnya, yaitu mengedukasi masyarakat seluas-luasnya agar semakin banyak yang memahami dan meyakini pilihan berinvestasi di PBK dan berinovasi merancang aneka produk investasi yang memenuhi kebutuhan nasabah dan pasar,” tandas Teddy.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…

PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

Kamis, 25 April 2024 - 14:41 WIB

Road to Devcon Ethereum Akan Diselenggarakan di Asia Tenggara, PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia

PT Pintu Kemana Saja (PINTU), platform jual beli dan investasi crypto kembali melanjutkan rangkaian Road to Devcon Ethereum 2024 setelah di tahun 2023 lalu melakukan roadshow ke tiga universitas.