Ini Kata Adhi Karya Soal Biaya LRT Rp 500 Miliar Perkilometer

Oleh : Ahmad Fadli | Senin, 14 Januari 2019 - 11:37 WIB

Direktur Operasional PT Adhi Karya Tbk Pundjung Setya Brata di Pabrik Precast LRT Jabodebek di Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.
Direktur Operasional PT Adhi Karya Tbk Pundjung Setya Brata di Pabrik Precast LRT Jabodebek di Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.

INDUSTRY.co.id, Jakarta-PT Adhi Karya Tbk menilaipembangunan Light Rail Transit (LRT) sepanjang 44, 43 kilometer dengan biaya Rp 500 miliar per kilometer dianggap paling efesien. Pihaknya juga menyebutkan pembangunan tersebut sudah termasuk biaya pembangunan stasiun hingga depo LRT.

"Kami sudah lakukan kajian, inilah yang paling optimum," kata Direktur Operasional PT Adhi Karya Tbk Pundjung Setya Brata di Pabrik Precast LRT Jabodebek di Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.

Menurut dia, perhitungan proyek LRT sudah mempertimbangkan banyak hal, mulai dari perimbangan antara capital expenditure (capex) dan operational expenditure (opex) model elevated yang dianggap paling efisien, kapasitas kereta, hingga teknologi yang digunakan.


lain dianggap kemahalan lantaran per kilometer menelan biaya Rp 500 miliar, ada beberapa hal yang dipertanyakan oleh JK. Di antaranya alasan pembangunan LRT dilakukan di pinggir jalan tol. JK menilai khusus untuk konstruksi LRT di luar Jakarta bisa dibangun menapak di atas tanah saja agar tidak perlu seluruhnya dibangun secara layang atau elevated.

JK menilai biaya pembangunan yang sangat besar ini sangat tidak efisien dan bakal membuat biaya balik modal oleh Adhi Karya bakal berat. Dalam pembangunan LRT ini Adhi Karya memperoleh sindikasi pembiayaan dari 12 perbankan milik negara, swasta, dan asing sebesar senilai Rp 19,25 triliun. Pinjaman tersebut berjangka waktu 15 tahun dengan opsi bisa diperpanjang untuk tiga tahun tambahan.

Tapi Pundjung menjelaskan bahwa biaya Rp 500 miliar per kilometer adalah biaya yang paling efisien dari hasil kajian Adhi Karya. Biaya ini lebih murah ketimbang Mass Rapid Transit atau MRT Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia fase I yang mencapai Rp 1 triliun per kilometer. Bagaimanapun, kata dia, model pembangunan layang tetap jauh lebih murah ketimbang underground atau bawah tanah, maupun menapak di atas tanah yang bakal memakan biaya pembebasan lahan yang besar.

Pundjung juga menyebut biaya Rp 500 miliar per kilometer merupakan pembagian dari seluruh nilai operasi dengan panjang rel LRT yang mencapai 44,43 kilometer. Tapi di dalam angka tersebut itu, sudah termasuk biaya pembangunan stasiun hingga depo LRT. Di Depo ini, kata dia, dibangun banyak lintasan rel untuk menampung 31 rangkaian kereta nantinya. "Depo itu ga murah," ujarnya.

Terakhir, Pundjung mengatakan Adhi Karya melakukan perimbangan antara capex dan opex dalam pembangunan ini. Bisa saja capex terlihat besar, tapi itu digunakan agar biaya operasional nanti bisa lebih murah dan pelayanan pun bisa lebih optimum. Sebagai contoh, kata dia, LRT Adhi Karya nanti bakal menggunakan sistem persinyalan moving block yang memungkinkan waktu jeda kedatangan kereta atau headway bisa dalam hitungan menit saja.

Untuk itu, Pundjung yakin hitungan dari Adhi Karya dalam proyek ini cukup matang dan paling efisien di antara semua opsi. "Boleh juga dicek (dibandingkan) dengan LRT Kelapa Gading ke sana, kalau emang di sini kemahalan, ya katakan saja ke saya kalau kemahalan," ujarnya 

 

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PointStar gelar acara “Iftar Insights: Understand Retail Business Continuity & Operational Challenges during Ramadan”.

Jumat, 29 Maret 2024 - 00:47 WIB

PointStar Dukung Pemerintah Capai Target Pertumbuhan Lewat Transformasi Digital

PointStar berkomitmen untuk menyediakan solusi teknologi yang inovatif dan terdepan untuk membantu perusahaan ritel menghadapi tantangan perekonomian global dan lokal.

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:44 WIB

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Jakarta – Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital.

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:27 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Jakarta – Bank DKI kembali meraih apresiasi dari lembaga independen, kali ini dari media The Iconomics sebagai Indonesia Best 50 CEO pada Kategori Bank Daerah, yang diserahkan langsung pada…

Studi Klinis SANOIN dan P&G Health atasi anemia.

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:06 WIB

SANOIN dan P&G Health Lakukan Studi Klinis Atasi Anemia

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. bersama Kepala LKPP Hendar Prihadi

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:48 WIB

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk meningkatkan performa sistem…