Dongkrak Harga Kopra, Solusi Menperin di Gorontalo: Pacu Industri Hortikultura

Oleh : Ridwan | Minggu, 13 Januari 2019 - 19:50 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (Foto: Kemenperin)

INDUSTRY.co.id - Gorontalo, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus  mengangkat potensi industri pengolahan komoditas hortikultura di Provinsi Gorontalo.

Langkah strategis ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, sekaligus juga menjadi solusi guna mendongkrak harga komoditas seperti kopra dalam jangka panjang.

"Kami bertekad untuk fokus mendorong sektor industri pengolahan produk hortikulura di Gorontalo. Selain karena potensi alamnya yang melimpah, produk industri kita harus berbasis bahan baku dalam negeri dengan kualitas yang mampu kompetitif di pasar ekspor," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika melakukan kunjungan kerja di Gorontalo (12/1) kemarin.

Menperin menegaskan, pihaknya terus menggenjot diversifikasi pada produk komoditas hortikultura untuk memenuhi permintaan ekspor. Selain itu, produksi hortikultura akan dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman di dalam negeri. 

Sebagai penyerap produk hasil pertanian dan perkebunan, industri makanan dan minuman memiliki konsistensi kinerja yang gemilang dengan mampu mengatrol baik pertumbuhan industri pengolahan nonmigas maupun ekonomi nasional. Hal ini terlihat dari kontribusi sektor makanan dan minuman sebesar 35,73 persen terhadap PDB industri non-migas pada triwulan III tahun 2018.

"Kita juga harus mengurangi ketergantungan impor bahan baku produk pertanian sehingga bisa meningkatkan efisiensi di semua rantai nilai industri," jelasnya.

Sepanjang tahun 2018, nilai ekspor produk hortikultura segar dan olahan diproyeksi mencapai Rp2,23 miliar.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Gorontalo, pada tahun 2018, jumlah industri skala besar dan sedang terdapat 20 perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 7.693 orang. Sedangkan, industri mikro dan kecil mencapai 12.360 unit usaha dengan melibatkan 31.910 tenaga kerja. 

Sektor perkebunan kelapa menjadi prospek andalan berlangsungnya produksi pabrik tepung kelapa dan nata de coco di Kabupaten Gorontalo. Sementara itu, di Provinsi Gorontalo, juga terdapat satu kawasan industri yaitu Kawasan Industri Agro Terpadu (KIAT) di Kabupaten Bone Bolango.

Didampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Menperin berkesempatan untuk meninjau dan berdialog langsung dengan para pengusaha dan karyawan PT Royal Coconut dan PT Harvest Gorontalo Indonesia (HGI).

"Terbukti dengan investasi Rp500 miliar, PT HGI bisa menghasilkan devisa ekspor sebesar Rp1,5 triliun. Selain itu, kami meninjau pabrik tepung kelapa PT Royal Coconut yang investasi awalnya Rp100 miliar, saat ini ekspornya mencapai Rp300 miliar. Artinya, ada potensi-potensi Gorontalo dengan industri berbasis hortikultura, dan ini yang akan kami dorong," papar Airlangga.

Oleh karena itu, lanjut Menperin, tugas pemerintah pusat akan menyiapkan skema insentif bagi industri di daerah. Salah satunya dalam hal penelitian dan pengembangan produk agar kualitasnya semakin baik setiap tahun.

"Ini adalah industri yang diharapkan oleh pemerintah. Arahan Bapak Presiden Joko Widodo adalah industri pengolahan berbasis bahan baku dalam negeri. Nah, seperti di HGI ini karena produknya herbal untuk kesehatan, dan diproduksi dengan standar good manufacturing practice sehingga mempunyai pasar global," imbuhnya.

Sementara itu, Rusli Habibie mengaku bersyukur karena Menperin bisa berkunjung ke Gorontalo. Menurutnya, potensi industri berbasis sumber daya alam cukup banyak di Gorontalo sehingga diharapkan ada perhatian dan intervensi oleh pemerintah pusat untuk mendorong peningkatan investasi khususnya sektor industri.

"Contohnya pabrik tepung kelapa tadi, itu 90 persen bahan kelapanya diambil dari petani sehingga ada added value bagi mereka. Termasuk juga PT HGI, yang salah satu bahan dasarnya rumput Teki, orang Gorontalo bilang manggata yang tidak ada harganya. Sekarang dibeli oleh pabrik dengan harga yang lumayan," terangnya.

PT Royal Coconut di Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo merupakan perusahaan pembuatan tepung kelapa. Perusahaan yang mempekerjakan 702 orang karyawan ini mampu menghasilkan 360 ton tepung per bulan dan menjadi komoditas ekspor di benua Eropa, Afrika dan Asia.

Sementara itu, PT HGI memiliki produk unggulannya, yakni obat herbal SoMan. Perusahaan yang mempekerjakan 204 orang tersebut mampu memproduksi 60 ribu botol per bulan yang juga telah memenuhi pasar ekspor.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…