Bumi Resources Tbk (BUMI) Catat Laba pada 2016 Setelah Merugi

Oleh : Herry Barus | Jumat, 24 Februari 2017 - 02:50 WIB

Produsen Batubara
Produsen Batubara

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatat laba bersih tahun buku 2016 sebesar 100,6 juta dolar AS setelah mencatatkan rugi pada tahun sebelumnya hingga mencapai 2 miliar dolar AS.

Presiden Direktur Ari Saptari Hudaya di Jakarta, Kamis (23/2/2017) mengatakan bahwa kinerja positif itu didukung dari beberapa strategi yang sudah diterapkan perseroan, salah satunya adalah dengan menekan biaya beban produksi.

"Jadi, Itu salah satu kuncinya, mengapa kinerja BUMI bisa positif pada tahun 2016," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa pereseroan menekan biaya produksi terutama pada porsi biaya bahan bakar terhadap biaya kas produksi perusahaan. Tercatat porsi biaya bahan bakar 2016. Dalam laporan keuangan BUMI tercatat, biaya bahan bakar di 2016 hanya 3,8 dolar AS per ton batu bara dari biaya bahan bakar di 2015 sebesar 5,6 dolar AS per ton batu bara.

"Kita memang tidak bisa kontrol harga, tapi kita bisa menekan penggunaannya, kita juga sudah bangun 'powerplant' dalam rangka efisiensi. Efisiensi untk menekan 'cost' akan kami lakukan terus," katanya.

Di tengah penurunan harga batu bara saat ini, Ari Saptari Hudaya mengatakan bahwa pihaknya tetap melayani permintaan konsumen. Hal itu dilakukan untuk menjaga kepercayaan sebagai perusahaan tambang di Tanah Air.

"Banyak perusahaan yang tidak konsisten mengirim batubara ke klien-nya. Tapi, kami tetap komitmen melayani pelanggan," katanya.

Ari Saptari Hudaya juga mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong anak usahanya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) untuk mengembangkan aset - aset yang dimiliki.

Ia menyampaikan bahwa konsesi tambang yang dimiliki BRMS saat ini adalah Gorontalo Minerals (Gold & Copper Mining), Citra Palu Minerals (Gold Mining), Dairi Prima Minerals (Zinc, Lead) dan Bumi Japan.

"Kalau yang Bumi Japan sudah 100 persen, sedangkan lainnya masih proses menunggu izin dari pemerintah untuk produksi. Kita berharap izinnya keluar tahun ini, jadi bisa langsung dikembangkan. Kita sudah siapkan semuanya baik 'software' maupun 'hardware'," katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…