Aftech: Perusahaan Lokal Siap Bersaing dengan Fintech Asing

Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 08 Januari 2019 - 09:40 WIB

Ilustrasi Foto Wecash, Fintech Asal China
Ilustrasi Foto Wecash, Fintech Asal China

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) memandang tak masalah masuknya perusahaan financial technology (fintech) asing ke dalam negeri. Jika sesuai regulasi yang ada, fintech asing seperti Alipay dan WeChat Pay ini hanya menyasar pasar wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Indonesia.

Direktur Kebijakan Publik Aftech, Ajisatria Suleiman mengatakan, Indonesia telah memiliki peraturan jelas. "Sepanjang sesuai aturan sebenarnya tidak masalah, aturannya sudah jelas semua tinggal diikuti saja," kata dia

Praktik di lapangan pun tidak berbeda dengan praktik selama ini. Wisatawan asing pasti membawa kartu kredit yang dibawa dari negara asalnya masing-masing. Indonesia sendiri memiliki peraturan bahwa setiap transaksi yang dilakukan di dalam negeri harus dalam denominasi rupiah.

Fintech asing harus bekerja sama dengan pemain domestik jika ingin beroperasi di dalam negeri. Dengan demikian, Indonesia pun mendapatkan keuntungan dari transaksi wisatawan asing di dalam negeri.

Ajisatria mengatakan, ada dua cara fintech pembayaran asing masuk ke Indonesia. Pertama, ia membuka fintech lokal dan menargetkan pengguna lokal Indonesia. Untuk ini dia harus membawa semua teknologi dan data ke wilayah Indonesia.

"Contohnya DANA yang merupakan patungan antara Alipay dengan perusahaan lokal," katanya.

Kedua, ia tetap menggunakan brand asing, dengan target pengguna asing atau turis yang ada di Indonesia. Contohnya Alipay sekarang bisa digunakan di wilayah-wilayah pariwisata sepanjang bekerja sama dengan bank lokal.

"Publik yang awam masih belum paham perbedaan kedua jenis ini," kata dia.

Ketua Harian Aftech, Kuseryansyah menyampaikan fintech dalam negeri sebenarnya telah siap jika pemain sistem pembayaran digital bertambah di masa depan. Dengan masuknya fintek luar negeri, maka pangsa pasar akan menjadi arena persaingan.

Namun demikian, ia yakin fintech dalam negeri juga telah memiliki pondasi kuat. Yakni ekosistem unik yang telah mengakar di masyarakat juga teknologinya yang juga sudah canggih dan lengkap memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri.

"Fintech dalam negeri kita telah siap, kita sudah punya ekosistem yang mengakar, potensi yang masih luas untuk dikembangkan," kata dia.

Disamping itu, sistem fintech yang ada di luar negeri juga tidak semua aplikatif di dalam negeri. Ada mekanisme yang berbeda yang menjadi hambatan penetrasi pasar. Pria yang akrab disapa Kus itu mengatakan fintech yang masuk ke tanah air tentu harus mengikuti karakteristik pasar yang sudah terbentuk itu.

  

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Solo Menari

Kamis, 25 April 2024 - 12:01 WIB

Kembali Hadir, Solo Menari 2024 Bakal Digelar di Tiga Situs Ruang Publik

Perhelatan seni dan budaya, Solo Menari 2024, kembali akan digelar pada 29 April 2024 mendatang. Ajang Seni Tari anak bangsa ini terlahir dari semangat untuk melestarikan seni tari dan budaya…

Produk Amaterasun

Kamis, 25 April 2024 - 11:52 WIB

Amaterasun Hadirkan 100% Physical Sunscreen yang 'Almost No Whitecast'

Amaterasun, brand  kecantikan lokal yang dikenal sebagai “SPF Spesialist” dengan Intelligent DNA Guardian Technology™, yang dapat melindungi kulit hingga level DNA pertama di Indonesia…

Ilustrasi aset kripto

Kamis, 25 April 2024 - 11:51 WIB

Sah! fanC, Token untuk Konten Kreator Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Aset kripto baru, Token fanC akan resmi diperdagangkan di Indonesia. Token ini mengadopsi teknologi blockchain yang mengembangkan teknologi internet terkini untuk pembuat konten, seperti NFT,…

Direktur Utama BRI Sunarso

Kamis, 25 April 2024 - 11:47 WIB

BRI Bukukan Laba Rp15,98 Triliun di Triwulan I 2024

Di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir…

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso

Kamis, 25 April 2024 - 11:26 WIB

Konsisten Bagikan Dividen, DRMA Incar Pertumbuhan Dobel Digit di 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.