Aksi Jual Pengaruhi Obligasi Hari Ini

Oleh : Wiyanto | Rabu, 26 Desember 2018 - 13:08 WIB

Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)
Obligasi Negara Ritel (ORI) (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id -

Jakarta - Laju imbal hasil obligasi AS kembali mengalami kenaikan seiring reaksi negatif dari pelaku pasar terhadap keputusan The Fed yang menaikan suku bunganya 25 bps. Meski juga diikuti sentimen negatif lainnya namun, pelaku pasar cenderung meningkatkan permintaannya akan kenaikan imbal hasil obligasi. Akibatnya aksi jual tak terhindarkan.

"Kondisi ini dapat mempengaruhi pergerakan pasar obligasi dalam negeri dimana kembali melemah. Apalagi, jika Rupiah tak kunjung berbalik naik maka pelemahan lanjutan dapat kembali terjadi. Diharapkan aksi jual dapat lebih terbatas. Tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," kata analis Pasar Modal Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (26/12/2018).

Masih bertahannya aksi beli membuat pasar obligasi dalam negeri mampu bertahan positif. Perkiraan akan adanya pelemahan pasca terimbas kenaikan The Fed tidak terjadi sehingga kenaikan lanjutan pun kembali terjadi. Bahkan pergerakan Rupiah yang kembali melemah terlihat tidak banyak berpengaruh pada pasar obligasi dalam negeri yang tetap bergerak naik. Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 4,52 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun 5,52 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun 4,31 bps.

Laju pasar obligasi cenderung bergerak naik tipis. Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo 5 tahun dengan harga 92,47% memiliki imbal hasil 7,67% atau turun 0,35 bps dari sebelumnya di harga 91,67% memiliki imbal hasil 7,90%. Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo 20 tahun dengan harga 92,18% memiliki imbal hasil 8,32% atau turun 0,09 bps dari sehari sebelumnya di harga 91,78% memiliki imbal hasil 8,36%.

Pada Jumat (21/12), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,22 bps di level 108,76 dari sebelumnya di level 108,52. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,15 bps di level 104,92 dari sebelumnya di level 104,76. Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 7,96% dari sebelumnya di level 8,07% dan US Govnt bond 10Yr di level 2,79% dari sebelumnya di level 2,78% sehingga spread di level kisaran 516,6 bps lebih rendah dari sebelumnya 529,1 bps.

Laju imbal hasil obligasi korporasi bergerak turun. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak di kisaran level 9,67%-9,70%. Pada rating AA dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,10%-10,15%. Pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 11,65%-11,68%, dan pada rating BBB di kisaran 14,25%-14,30%.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jumat, 29 Maret 2024 - 19:29 WIB

Sosialisasi BP2MI di Indramayu, Warkop Digital Persiapkan CPMI Jadi Juragan

Jakarta-Pengelola usaha Warkop Digital memanfaatkan momentum pelaksanaan program sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Badan Perlindungan Pekerja…

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…