Pelaksanaan Program Restrukturisasi Mesin dan Peralatan Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing IKM

Oleh : Hariyanto | Senin, 24 Desember 2018 - 14:01 WIB

Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih (Foto: Ridwan/Industry.co.id)
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Guna meningkatkan produktivitas dan daya saing industri kecil dan menengah (IKM), Kementerian Perindustrian telah melakukan berbagai langkah strategis.  Salah satunya adalah pelaksanaan program restrukturisasi mesin dan peralatan, yang diharapkan mampu menghasilkan produk yang kompetitif untuk memenuhi pasar domestik hingga ekspor. 

“Sepanjang tahun 2018, sebanyak 111 IKM telah memanfaatkan program tersebut, dengan total nilai  investasi mencapai Rp77,2 miliar dan nilai potongan (reimburse) sebesar Rp11,78 miliar,” kata Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawanigsih di Jakarta, Minggu (23/12/2018).

Gati menyebutkan, dari 111 IKM yang mendapatkan fasilitas peremajaan mesin dan peralatan, sekitar 34 IKM berasal dari wilayah Indonesia bagian timur. Misalnya, Sulawesi Selatan (Kabupaten Luwu Utara) dan Sulawesi Tengah (Kab. Tojo Una-Una) dengan komoditas minyak atsiri. 

“Hal ini menunjukkan bahwa penerima program ini tidak hanya terpusat di Jawa atau Indonesia bagian barat, namun juga sudah tersebar sampai dengan Indonesia bagian timur,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, dengan banyaknya jumlah IKM minyak atsiri yang tersebar di kedua kabupaten tersebut, menjadi potensi dalam upaya pembinaan lanjutan oleh Direktorat Jenderal IKM khususnya yang terkait dengan pengembangan sentranya. 

“Saat ini, usaha IKM minyak atsiri punya peluang untuk berkembang. Sebab, unsur minyak atsiri bisa digunakan sebagai bahan baku parfum,” jelasnya.

Peluang itu juga mengacu pada tumbuhnya industri kosmetika di Tanah Air. “Oleh karenanya, kami akan melaksanakan program bimbingan teknis, pendampingan, maupun penguatan kelembagaan terhadap IKM tersebut agar semakin produktif dan kompetitif,” imbuhnya.

Gati menambahkan, pihaknya terus melakukan pengkajian ulang terhadap impelementasi restrukturisasi mesin dan peralatan produksi IKM, sehingga para calon penerima tidak kesulitan dalam mengikuti program tersebut. 

“Hal ini dapat dilihat dari semakin mudahnya prosedur dan persyaratan yang harus dilakukan oleh IKM calon peserta dalam melakukan dokumen pengajuan,” terangnya. 

Selain itu, dalam memudahkan pelaksanaan program itu, Ditjen IKM juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Pengelola Program (LPP) selaku lembaga independen yang bertugas melakukan pendampingan kepada IKM pemohon. Dalam melakukan tugasnya, LPP menyediakan pos-pos pelayanan di beberapa wilayah yang strategis sehingga dapat melayani IKM yang berminat menjadi pemohon program ini. 

“Dengan adanya pos-pos pelayanan tersebut, IKM tidak harus melakukan kontak langsung dengan LPP Pusat, tetapi melalui perantara LPP daerah sehingga dapat semakin memudahkan IKM dalam mengikuti program ini,” paparnya.

Pada periode tahun 2009-2017, sebanyak 726 IKM telah menerima fasilitas restrukturisasi mesin dan peralatan, dengan total nilai potongan harga mencapai Rp84,75 miliar dan total nilai investasi sebesar Rp554,63 miliar. 

Bebeberapa sektor IKM yang telah menikmati program tersebut, di antaranya IKM bordir, pangan, tekstil dan produk tekstil, mainan anak, konveksi, pertenunan, kain rajut, bulu mata, sepatu, kerajinan, furnitur, suku cadang, pompa, serta permesinan.

“Diharapkan program ini dapat menjadi pemicu peningkatan teknologi produksi pada IKM nasional melalui peremajaan mesin dan peralatan sehingga ke depannya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk IKM,” tegasnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (Foto Dok Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 16:19 WIB

Jasindo Salurkan Bantuan TJSL untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menyalurkan bantuan Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia selama periode Q1 tahun 2024.…

Bahan baku plastik

Kamis, 25 April 2024 - 16:05 WIB

Impor Bahan Baku Plastik Tak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin, Ini Alasannya

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Kamis, 25 April 2024 - 15:40 WIB

Di Ajang Business Forum Hari Kedua Hannover Messe, RI Pamerkan Keunggulan dan Inovasi Teknologi Industri

Paviliun Indonesia dalam Hannover Messe 2024 kembali mempersembahkan Business Forum untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama antara para pelaku industri di dalam negeri dengan negara-negara…

PempekRoyal

Kamis, 25 April 2024 - 15:05 WIB

Siap Support Franchisee di Seluruh Indonesia, PempekRoyal Hadirkan Solusi Bisnis Makanan Tidak Tergantung Chef

Bisnis makanan seringkali mengalami kendala chef mengundurkan diri, dan ketika terjadi pergantian chef, rasa berbeda, maka jumlah konsumen menurun. Di luar itu, juga ada resiko membuang produk…

Dok. Kommo

Kamis, 25 April 2024 - 14:45 WIB

WhatsApp Chatbot dari Kommo: Hadir Karena Kesadaran akan Pentingnya Menghadirkan Solusi Fleksibel untuk Bisnis

Perubahan lanskap bisnis dewasa ini telah menuntut adaptasi yang cepat dari perusahaan-perusahaan di berbagai sektor. Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan perilaku konsumen, bisnis tidak…